Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Diminta Mengungsi, Warga Labuan Dijemput Perahu Karet

Ferdian Ananda Majni
31/12/2018 23:10
Diminta Mengungsi, Warga Labuan Dijemput Perahu Karet
(MI/Susanto)

INTENSITAS hujan yang tinggi dan luapan sungai Cianak semakin deras membuat masyarakat khawatir. Bahkan tim gabungan TNI-Polri menyisir beberapa titik banjir di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Tim gabungan Basarnas, TNI-Polri mengerahkan perahu karet untuk menjemput warga yang akan mengungsi. Petugas juga memastikan kondisi warga yang masih bertahan di kediamannya.

"Ayo ayo naik," kata petugas dari atas perahu karet.

"Ayo siap-siap mengungsi," lanjutnya.

Sementara itu, dari pengeras suara di masjid setempat, terdengar pengumuman warga untuk siaga dan menginggatkan untuk mengungsi jika keadaan banjir semakin parah.

"Tolong listrik di padam, dan warga bersiap mengungsi ke masjid," kata pengurus masjid.

Beberapa warga juga mulai menuju ke masjid Agung Labuan. Sejumlah warga juga terus bersiaga mamastikan kondisi luapan sungai Cianak.

Sebelumnya, dilaporkan sembilan hari paska Tsunami menerjang pesisir Selat Sunda. Kini, wilayah yang berada di ujung barat Pulau Jawa itu kembali dilanda bencana banjir. Bahkan ketinggian air mencapai 1 meter pada beberapa titik di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Curah hujan yang tinggi seharian, Senin (31/12), menyebabkan Sungai Cianak di sepanjang meluap. Bahkan ketinggian air bervariasi menerjang beberapa desa di kawasan tersebut.

Dari pantauan Media Indonesia, Senin, sejumlah pedagang di pertokoan pasar Labuan telah mengungsikan barang dagangan mereka. Bahkan beberapa di antaranya bersiaga di lokasi.

"Ini bakal ada banjir seperti kemarin," kata Marni, salah seorang warga.

Warga lainnya, Dicky mengaku luapan air di pemukiman warga itu disebabkan tidak berfungsi aliran sungai Cianak. Karena aliran sungai itu telah tersumbat dengan keberadaan kapal-kapal nelayan yang rusak diterjang tsunami.

"Aliran sungai tidak lancar, banyak bangkai kapal nelayan di sana, belum dievakuasi kapalnya," sebutnya.

Selain itu, gelombang pasang air laut juga menjadi faktor terjadinya bencana banjir tersebut. Sebagian besar warga di Kampung Sentul, Sukarame, Labuan dan beberapa desa lainnya bersiaga untuk mengungsi. Meskipun demikian, tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut. Namun aktivitas warga lumpuh total.

Hingga berita ini diturunkan, pantauan Media Indonesia hujan dengan intensitas tinggi masih mengguyur kawasan Kecamatan Pandeglang, Provinsi Banten. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya