Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Warga Purwakarta Salat Ghaib untuk Korban Tsunami Banten

Reza Sunarya
28/12/2018 16:15
Warga Purwakarta Salat Ghaib untuk Korban Tsunami Banten
(ANTARA FOTO/Irfan Anshori)

JEMAAH Tajug Gede Cilodong Purwakarta, Jawa Barat, menggelar salat ghaib untuk korban bencana tsunami Banten. Ribuan jemaah melaksanakan shalat khusus untuk para ruh jenazah itu usai ibadah salat Jumat. 

Salat Jumat dipimpin oleh Kiai Suhaemi, tokoh Agama yang sangat dihormati di wilayah Plered Purwakarta. Sementara, Kiai Ni'amillah Aqil Siradj bertindak sebagai khatib dengan menggunakan bahasa Sunda Cirebonan.

Khatib yang juga merupakan adik dari Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siradj mengulas tentang bencana. Menurutnya fenomena alam harus dijadikan momentum untuk melakukan introspeksi diri. Karena itu, tidak pantas jika ada pihak yang menggunakannya sebagai alat penghakiman kebenaran pilihan politik. 

"Mengaitkan bencana alam dengan politik hanya akan menambah derita dan sakit hati para korban. Saya selaku khatib mengimbau agar itu semua segera dihentikan. Lebih baik, kita doakan semua korban berada dalam kenikmatan dari Allah. Kewajiban kita itu harus dijalankan," kata Kiai Ni'amillah di Tajug Gede Cilodong. Jalan Raya Bungursari, Purwakarta, Jumat (28/12).

 

Baca juga: Pemprov Sumbar Berhasil Kumpulkan 1,3 Ton Rendang untuk Korban Tsunami

 

Pengasuh Pondok Pesantren Kempek, Cirebon, Jawa Barat itu juga menyampaikan duka mendalam untuk para korban. Dia mengajak semua jemaah untuk melaksanakan salat ghaib setelah salat Jumat dilangsungkan.

"Usai rangkaian salat Jumat ini dijalankan, mari kita melakukan salat ghaib berjamaah," katanya. 

Ketua DKM Tajug Gede Cilodong Dedi Mulyadi mewakili para jemaah turut menyampaikan bela sungkawa. Menurut dia, duka para korban tsunami Banten dan Lampung merupakan duka seluruh warga Indonesia. Karena itu, semua pihak harus turun tangan dan bahu membahu membantu para korban. 

"Kita berduka, Indonesia berduka. Sebagai saudara sebangsa dan setanah air kita harus membantu mereka. Doa dan bantuan lebih mereka butuhkan dibandingkan mengaitkan peristiwa ini dengan politik," katanya. 

Dedi pun memberikan dukungan moral untuk para korban agar diberikan kesabaran dan ketabahan dalam memulihkan situasi. (OL-3) 
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya