Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH Kota Malang, Jawa Timur, gencar membersihkan sampah yang menyumbat drainase menyusul banjir di sejumlah titik saat hujan deras.
Tim Unit Reaksi Cepat Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) kota setempat mendata setidaknya ada 26 lokasi genangan mulai di Jalan Pulosari, Rajekwesi, Galunggung hingga Jalan Simpang Gajayana.
Di 26 lokasi itu terjadi pendangkalan sungai, penyempitan saluran air dan crossing arus air yang tidak terdistribusi secara baik. Selain itu bongkahan pondasi reklame dan pembatasan bibir saluran justru menghambat air hujan masuk ke drainase. Akhirnya banjir pun tak terelakkan.
Karenanya sejak awal musim hujan, tim reaksi cepat terus bekerja. Mereka membersihkan sampah yang menyumbat gorong-gorong dan sungai. Saban hari mereka mengangkut berbagai jenis sampah termasuk plastik yang mengakibatkan banjir.
"Ketidaktaatan warga yang membuang sampah secara sembarangan dampaknya terjadi genangan akhirnya banjir," tegas Sekretaris Daerah Kota Malang Wasto kepada Media Indonesia, Jumat (30/11).
Baca juga: Hujan Deras Rendam Jalan Lintas Sumatra
Wasto mengungkapkan setelah terjadi banjir lantas menyusahkan banyak orang lantaran ada kerugian secara materiil.
"Itu sebabnya masyarakat kita ajak termasuk sosialisasi terus-menerus untuk menjaga lingkungan," katanya.
Pernyataan Wasto itu menindaklanjuti perintah Wali Kota Malang Sutiaji tentang perlunya sanksi tegas bagi oknum yang membuang sampah secara tidak bertanggung jawab.
Data di Dinas Lingkungan Hidup menyebutkan produksi sampah di Kota Malang sebanyak 664,62 ton per hari. Sebanyak 499 ton sampah masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang, sisanya sekitar 140 ton diolah untuk komposting dan Bank Sampah Malang. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved