Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PULUHAN pemuda di Karawang, Jawa Barat mengikuti workshop karya grafis seni cukil kayu atau xylografi. Tehnik gambar pahat pada media papan kayu itu kian diminati pemuda di kota lumbung padi itu.
"Kita kenalkan dan mencoba melestarikan seni cukil ini kepada pemuda Karawang," ungkap Oca Subrosa, 23, pendiri komunitas Dapur Cukil Karawang kepada Media Indonesia di Das Kopi, Senin (19/10).
Oca menjelaskan dalam workshop tersebut para pemuda dari berbagai tehnik. Di antaranya bagaimana cara melakukan pencukilan hingga memprint dengan media cukil di kain atau kertas.
Baca juga: Upaya Memenuhi Kebutuhan Kayu Putih
"Ada papan mdf ukuran A3 atau A4, lalu ada carving tools alat untuk memahatnya, untuk mewarnai ke media kertas atau kain itu bisa menggunakan cat grafis. Saat ini bahannya juga mudah untuk didapatkan, bisa dengan online," terangnya.
Untuk menggunakannya cukup mudah. Saat pahat cukil sudah selesai, tinggal menuangkan cat pada cermin, kemudian ratakan cat. Bila sudah rata, kayu cukilan diletakan pada posisi yang diinginkan. Kemudian media cetak diletakan pada bidang rata. Tutupi kayu cukilan dengan kertas atau vekas pakai. Maka mulailah menginjaknya dengan rata.
"Seni cukil kayu ini awalnya berkembang di Jepang dan China. Kemudian berkembang di Indonesia pada zaman Orde Baru, saat seni itu digunakan untuk propaganda. Mengumandangkan keresahan masyarakat melalui gambar-gambar," pungkasnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved