Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor menyusul terjadinya sejumlah bencana hidrometeorologi di beberapa kecamatan.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah setempat, pada Sabtu (10/11) dan Minggu (11/11), bencana hidrometeorologi setidaknya terjadi di 9 kecamatan.
"Siaga banjir dan longsor ditetapkan mulai 1 November 2018 hingga 31 Mei 2019. Penetapan siaga darurat banjir dan longsor ini didasari pertimbangan intensitas curah hujan mulai tinggi dan ada peringatan dari BMKG kaitan siklus tahunan," teramg Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno, Rabu (14/11).
Sembilan wilayah yang diterjang bencana terdiri dari Kecamatan Leles, Agrabinta, Bojongpicung, Cipanas, Sukaresmi, Cikalongkulon, Naringgul,Cikadu, dan Cijati. Berdasarkan mitigasi, terdapat 9 potensi kebencanaan yang kerap terjadi di Cianjur.
Baca juga: Curah Hujan Meningkat hingga Januari 2019
Kurun sepekan terakhir, jenis bencana yang menerjang Cianjur terdiri dari banjir, tanah longsor, puting beliung, dan pergerakan tanah. Di Kecamatan Leles, Agrabinta, Sukaresmi, Cikalongkulon, Cikadu, dan Cijati terjadi bencana banjir dan longsor. Di Kecamatan Bojongpicung terjadi bencana pergerakan tanah, dan di Kecamatan Cipanas terjadi angin puting beliung.
"Kami sudah mengirimkan tim personel ke semua wilayah yang diterjang bencana," tegasnya.
BPBD terus bersiaga dengan kondisi cuaca sekarang. Ia mengatakan hampir semua wilayah di Cianjur rawan berpotensi bencana.
"Kami selalu mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi curah hujan saat ini yang berpotensi rawan bencana," pungkasnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved