Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
HUJAN deras yang membawa material tanah longsor di Kecamatan Culamega dan Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya sejak Selasa (6/11) kemarin membuat petugas tim SAR gabungan kesulitan untuk menuju lokasi.
Kecamatan Culamega masih terisolasi karena masih dipenuhi lumpur setinggi paha orang dewasa. Korban meninggal paling banyak berasal dari daerah tersebut.
"Kami turut berduka cita terutama para korban yang meninggal dunia terbawa arus Sungai di Kecamatan Culamega dan tentunya kejadian bencana alam ini karena adanya ulah manusia. Saya juga meminta agar keluarga diberikan ketabahan, kesabaran dan harus ikhlas menerimanya. Kondisi saat ini juga petugas mengalami kesulitan menuju Kecamatan Culamega," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem, Kabupaten Tasikmalaya, Rahmat Heryadi, di lokasi, Rabu (7/11).
Menurut Rahmat, bencana banjir lumpur di Kabupaten Tasikmalaya tersebut masih menyisakan satu kecamatan terisolasi karena petugas juga mengalami kesulitan untuk mencapai titik lokasi. Ia pun menyebut bencana di Kabupaten Tasikmalaya kali ini cukup parah karena mengakibatkan 5 orang meninggal dunia.
Baca juga: Pemerintah Tasikmalaya Tetapkan Masa Tanggap Darurat 14 Hari
"Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya saat ini turut berduka cita sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi di Kecamatan Culamega, Karangnunggal, Bantarkalong dan Cipatujah termasuknya anggota DPRD atas bencana banjir lumpur dilokasi tersebut dan harapan itu agar semua korban diterima disisinya," ujar anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan, Sherany.
Sementara itu, Koordinator Basarnas Erwin Syafrudin mengatakan bencana banjir lumpur sejak kemarin telah terjadi di Kecamatan Karangnunggal, Culamega, Bantarkalong dan Kecamatan Cipatujah. Saat ini untuk proses pencarian satu orang korban memang mengalami kesulitan karena air sungai masih tinggi. Petugas juga mengalami kesulitan untuk melakukan pencarian dan juga proses evakuasi berada di Kecamatan Culamega karena kondisinya masih digenangi lumpur cukup dalam.
"Untuk korban yang telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia yakni Elsa, 10, Mardin, 52, Sapin, 40, Aning, 52 dan Odin, 43. Petugas masih melakukan pencarian terhadap satu korban bernama Fajar Fian, 10, dan dipastikan kondisinya meninggal dunia terbawa aliran Sungai Jembatan Pasangrahan menuju laut lepas tapi di sepanjang aliran Sungai juga terdapat lubang-lubang kecil," paparnya. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved