Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

5 Korban Banjir Bandang Teridentifikasi, 1 masih Hilang

Kristiadi
07/11/2018 09:55
5 Korban Banjir Bandang Teridentifikasi, 1 masih Hilang
(MI/Kristiadi)

PASCABANJIR bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Cipatujah, Culamega dan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat telah menimbulkan 5 orang korban meninggal dunia dan satu orang masih dalam pencarian. 

Bencana banjir bandang dan tanah longsor telah mengakibatkan rubuhnya akses Jembatan Pasangrahan di Desa Ciandum dan Desa Ciheras yang merupakan Jalan Nasional menuju Kabupaten Garut, Jawa Barat.

"Untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya telah memakan korban jiwa yang berjumlah 5 orang bernama, Mardin, 52, Sapin, 40, Aning, 52, Elsa, 10, warga Kecamatan Culamega, dan Odin, 43, warga Kecamatan Karangnunggal akan tetapi salah seorang lagi yakni, Fajar Fian, 10, sekarang ini masih dalam pencarian," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Tasikmalaya, Ria Supiana, Rabu (7/11) pada pukul 05.20 WIB di Jembatan Padangrahan. 

Ria mengatakan bencana tanah longsor dan banjir yang terjadi telah menetapkan tanggap darurat bencana selama 4 hari. Para korban yang meninggal telah teridentifikasi berjumlah 5 orang dan semua korban telah dibawa keluarganya. Sementara satu orang masih dalam pencarian dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, PMI dan masyarakat. 

 

Baca juga: Empat Orang Meninggal akibat Banjir di Tasikmalaya

 

Rumah penduduk yang terendam banjir bandang berada di tiga kecamatan berjumlah mencapai 871 Kepala Keluarga. Sebagian warga pengungsi menempati rumah tetangga.

"Untuk data kerusakan rumah sementara di Kecamatan Culamega baru mencapai 5 unit rusak berat dan Kecamatan Karangnunggal 20 unit mengalami kerusakan sedang dan ringan. Sekarang ini semua petugas masih melakukan pendataan karena banjir bandang dan tanah longsor terjadi sejak kemarin ada beberapa masih terisolasi di Kampung Jajaway, Desa Cipatujah, Desa Cikuya dan Desa Bongsari, Kecamatan Culamega," ujarnya.

Ria mengungkapkan sejak kemarin belum ada petugas menuju lokasi berada di dua Desa di Kecamatan Culamega tersebut. Hingga kini prosesnya masih menunggu eksavator dari Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Proses yang akan dilakukan sekarang ini mulai dari mencari korban, menyingkirkan material tanah longsor, melakukan pendataan jumlah penduduk dan lainnya. 

"Untuk bencana tanah longsor dan banjir bandang yang terdampak berada di Kampung Kaum, RT/RW 20/02 dan RT/RW 08/02, Desa Bantar Kalong Kecamatan Cipatujah, 3 rumah rusak berat, 17 rumah terendam, Desa Ciandum, Cipatujah 113 rumah, 4 rumah rusak berat, Kampung Jajawa, Pasanggrahan, Singkur Desa Cipatujah mengalami kerusakan rumah berjumlah 15 unit dan 35 unit terendam setinggi 3 meter, dan Kampung Cisalam RT/RW 14/02 Desa Ciandum puluhan rumah terendam," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena, mengatakan bencana banjir yang melanda pesisir Jawa Barat telah menyebabkan enam lokasi mengalami banjir. Enam wilayah tersebutantara lain Desa Bojong, Pagigi, Cibenda, Kecamatan Parigi, Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Desa Cikalong, Kecamatan Sidamulih, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran.

"Untuk tanah longsor dan banjir berada di Desa Jayasari dan Harumandala, Kecamatan Langkaplancar. Sedangkan material tanah dan batu menimbun Jalan di Desa Kersaratu, Kecamatan Sidamulih, Desa Pagergunung, Pangandaran. Kejadian yang terjadi tidak menimbulkan korban jiwa, dan sekarang ini petugas akan melakukan pendataan yakni kerusakan rumah," paparnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya