Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Musim Hujan, Tanah Longsor Ancam 4 Desa di Klaten

Djoko Sardjono
06/11/2018 16:30
Musim Hujan, Tanah Longsor Ancam 4 Desa di Klaten
(ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

WARGA empat desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berpotensi diterjang longsor bukit. Untuk antisipasi, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan dini di musim penghujan ini.

Keempat desa rawan bencana longsor, ialah Desa Ngandong di Kecamatan Gantiwarno, Desa Burikan di  Kecamatan Cawas, Desa Sekarbolo di Kecamatan Wedi, dan Desa Krikilan di Kecamatan Bayat.

Bencana tanah longsor di empat desa tersebut, menurut Bambang Giyanto, Kepala Pelaksana BPBD Klaten, mengancam sekitar 100 kepala keluarga  (KK) yang bertempat tinggal di bawah bukit.

"Warga Desa Ngandong dan Desa Burikan terancam longsor Bukit Seribu di Gunungkidul, sedangkan longsor di Desa Sekarbolo dan Desa Krikilan dari 
Bukit Jabalkat," jelasnya, Selasa (6/11).

Ancaman longsor bukit di musim penghujan, perlu diwaspadai. Terlebih, saat hujan dengan intensitas tinggi. Hal itu mutlak dilakukan, sebagai upaya pengurangan risiko bencana tersebut.

 

Baca juga: 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang Tasikmalaya

 

Untuk antisipasi, warga yang bermukim di bawah bukit diimbau untuk menggiatkan ronda malam, sehingga, jika sewaktu-waktu terjadi longsor bisa dengan cepat mengungsi untuk menyelamatkan diri.

Kabupaten Klaten, kata Bambang, termasuk salah satu daerah rawan bencana. Selain longsor, ancaman banjir, angin puting beliung, lahar dingin, dan erupsi  Gunung Merpai juga perlu diwaspadai.

Di musim penghujan, banjir bandang  mengintai tujuh kecamatan yang berada di aliran Sungai Dengkeng, yaitu Kecamatan Gantiwarno, Wedi, Kalikotes, Bayat, Trucuk, Cawas, dan Karangdowo.

Untuk antisipasi banjir anak Bengawan Solo tersebut, BPBD Klaten menyiapkan beberapa perahu karet, serta karung plastik dan beronjong kawat untuk persediaan tanggul jebol. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya