Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
WARGA empat desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, berpotensi diterjang longsor bukit. Untuk antisipasi, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan dini di musim penghujan ini.
Keempat desa rawan bencana longsor, ialah Desa Ngandong di Kecamatan Gantiwarno, Desa Burikan di Kecamatan Cawas, Desa Sekarbolo di Kecamatan Wedi, dan Desa Krikilan di Kecamatan Bayat.
Bencana tanah longsor di empat desa tersebut, menurut Bambang Giyanto, Kepala Pelaksana BPBD Klaten, mengancam sekitar 100 kepala keluarga (KK) yang bertempat tinggal di bawah bukit.
"Warga Desa Ngandong dan Desa Burikan terancam longsor Bukit Seribu di Gunungkidul, sedangkan longsor di Desa Sekarbolo dan Desa Krikilan dari
Bukit Jabalkat," jelasnya, Selasa (6/11).
Ancaman longsor bukit di musim penghujan, perlu diwaspadai. Terlebih, saat hujan dengan intensitas tinggi. Hal itu mutlak dilakukan, sebagai upaya pengurangan risiko bencana tersebut.
Baca juga: 5 Orang Meninggal Akibat Banjir Bandang Tasikmalaya
Untuk antisipasi, warga yang bermukim di bawah bukit diimbau untuk menggiatkan ronda malam, sehingga, jika sewaktu-waktu terjadi longsor bisa dengan cepat mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Kabupaten Klaten, kata Bambang, termasuk salah satu daerah rawan bencana. Selain longsor, ancaman banjir, angin puting beliung, lahar dingin, dan erupsi Gunung Merpai juga perlu diwaspadai.
Di musim penghujan, banjir bandang mengintai tujuh kecamatan yang berada di aliran Sungai Dengkeng, yaitu Kecamatan Gantiwarno, Wedi, Kalikotes, Bayat, Trucuk, Cawas, dan Karangdowo.
Untuk antisipasi banjir anak Bengawan Solo tersebut, BPBD Klaten menyiapkan beberapa perahu karet, serta karung plastik dan beronjong kawat untuk persediaan tanggul jebol. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved