Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
HUJAN lebat mengguyur Kota Semarang, Jawa Tengah sejak pagi. Genangan air mulai terlihat di beberapa kawasan baik perkampungan, jalan dan bahkan lapangan sekolah hingga mengganggu aktivitas warga.
Pemantauan Media Indonesia, Selasa (6/11), ancaman banjir kembali terjadi di Kota Semarang. Baru beberapa jam diguyur hujan lebat beberapa kawasan mulai tergenang dan air tidak kunjung surut karena saluran drainase serta sungai sudah mulai meluber.
Perkampungan dan perumahan serta sekolah di wilayah Genuk, Telogosari, Sawah Besar, Terboyo mulai tergenang dengan ketinghian air 10-20 centimeter. Tidak hanya jalan kampung dan perumahan yang mulai tergenang, beberapa rumah yang pisisinya di bawah jalan juga terendam, bahkan halaman sekolah seperti SMA Negeri 10 dan SMP Negeri 20 juga terendam.
Aktivitas warga juga mulai terganggu akibat genangan ini, untuk berangkat kerja atau sekokah terpaksa harus berputar-putar nencari lokasi yang mengering.
"Kami harus berputar-putar menghindari genangan, kendaraan yang nekat menembus genangan beberapa diantaranya mogok," kata Sholikin, 45, warga Banjardowo, Genuk, Kota Semarang.
Baca juga: Anggaran Banjir Terancam Mubazir
Hal senada juga diungkapkan Arifin, 65, warga Perumahan Genuk Indah, rumahnya yang masih rendah dari jalan mulai terendam banjir. Bahkan untuk menghindari air lebih vesar masuk ke rumah terpaksa membuat tanggul dan mengangkat barang ekrktronik Seperti kulkas ke tempat lebih tinggi di atas meja.
Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Sukirna mengatakan sudah cukup lama sekolah ini menjadi langganan banjir, tidak hanya saat hujan lebat seperti saat ini. Saat kondisi terang banjir air laut pasang (Rob) saja juga mengalami kebanjiran karena posisinya lebih rendah dari jalan dan sungai sekitar yang meluber.
"Kita telah minta agar dilakukan peninggian ke Dinas Provinsi Jateng, namun hingga kini belum terealisasi, kondisi ini cukup mengganggu aktivitas belajar siswa karena jam masuk sekolah harus mundur," kata Sukirna. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved