Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Belum Ada Kantong Jenazah Baru, Keluarga Korban JT 610 Minta Kejelasan

Haufan Hasyim Salengke
30/10/2018 12:34
Belum Ada Kantong Jenazah Baru, Keluarga Korban JT 610 Minta Kejelasan
Petugas Posko DVI RS Polri melayan keluarga korban pesawat Lion Air JT610 yang datang untuk menyerahkan berkas milik korban di RS Polri, Jakarta, Senin (29/10/2018).(MI/MOHAMMAD IRFAN)

SEJUMLAH kerabat korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 tampak berkumpul di Instalasi Kodekteran Forensik RS Polri mencoba mencari tahu kabar dan kondisi keluarga mereka, Selasa (30/10).

Menyenderkan tubuh di pohon, seorang perempuan berkerudung terlihat menangis. Beberapa kerabat di sekelilingnya mencoba menenangkan dan membesarkan hatinya.

Di tempat terpisah, Kurniawati, kakak korban pesawat Lion Air JT 610 bernama Diah Damayanti, hanya meminta informasi jenazah keluarga mereka.

Anak korban beserta bibinya hanya bisa diam dan bersedih saat mendatangi RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Suasana tidak kalah muram juga menyelubungi posko antemortem RS Polri. Kerabat korban larut dalam tangis, kesedihan, dan kekhawatiran, menunggu nasib orang yang mereka sayangi.

Seorang staf forensik yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kantong jenazah yang telah tiba di RS Polri sejauh ini berjumlah 24.

Baca juga: DPR Tuntut Pemerintah Lebih Serius Audit Manajemen Lion Air

"Belum ada tambahan (yang baru), terakhir kali masuk (Senin) pukul 22.30 WIB," ujarnya. "Nama-nama korban yang sudah terindentifikasi kita belum tahu."

Sebelumnya, saat ditemui Senin (29/10) malam, Kepala Forensik RS Polri Kombes Edy Purnomo mengatakan petugas identifikasi membantu proses pemeriksaan data korban. Mereka termasuk dokter gigi, teknisi, ahli kimia, dan sopir ambulance.

"Tim identifikasi standby bekerja 24 jam," ujar Edy saat ditemui di RS Polri, Senin (29/10) malam.

Ia menambahkan, selain tim 66 petugas tersebut ada juga tim dokter dari Polda Jabar, Polda Metro Jaya, dan Mabes Polri. Berka berada di Halim Perdanakusuma, Tanjung Priok, Karawang, dan Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Rumah Sakit Polri Keramat Jati telah menerima 18 kantong mayat yang diduga korban Lion Air JT 610. "Yang tertulis 18 kantong mayat," ujarnya.

Edy merinci, 7 kantong mayat datang pukul 15.00 WIB, lalu diikuti 2 kantong mayat pada 18.00 WIB, 5 kantong mayat pada 19.20 WIB, dan 4 kantong mayat pada pukul 20.10.

Namun, Edy memastikan proses identifikasi jenazah baru bisa dilakukan besok walaupun tim identifikasi sudah ada.

"Karena sulit diidentfikasi maka dilakukan besok (Selasa)," tandasnya.

Edy mengimbau pihak keluarga agar segera mendatangi RS Polri menyerahkan data antemortem, bisa berupa sikat gigi, foto terbaru, atau baju yang biasa dikenakan korban dan belum dicuci. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya