Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
SESUAI dengan jadwal, pesawat tipe B737-8 Max dengan nomor penerbangan JT610 milik operator Lion Air sedianya berangkat dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pukul 06.10 WIB dan akan tiba di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Bangka Belitung, pukul 07.10.
Namun, baru 13 menit meng-udara, pesawat hilang kontak saat berada di atas perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, kemarin. Pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP itu dilaporkan terakhir tertangkap radar di koordinat 05 46.15 S -107 07.16 E. Pilot sempat meminta kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.
Pesawat yang membawa 189 penumpang, yang terdiri atas 179 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 bayi, serta 2 pilot dan 5 flight attendant itu diketahui jatuh di Tanjung Pakis.
Hingga tadi malam, tim Basarnas masih mengupayakan pencarian korban. Sejumlah kantong jenazah dari lokasi kejadian tiba di Pelabuhan Tanjung Priok yang kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Duka mendalam menyelimuti keluarga korban. Sembari berurai air mata, keluarga menanyakan nasib anggota keluarga yang menumpang pesawat Lion Air.
Mereka mendatangi beberapa posko seperti di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdanakusuma, Pelabuhan Tanjung Priok, RS Polri Kramat Jati, dan Tanjung Pakis, serta di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang.
Instruksi Presiden
Presiden Joko Widodo meng-instruksikan Basarnas untuk melakukan pencairan selama 24 jam terhadap korban dan pesawat Lion Air yang jatuh di perairan Karawang.
"Saya sudah perintahkan Basarnas dan semua pihak yang terlibat untuk bekerja selama 24 jam agar menemukan badan pesawat dan korban yang belum ditemukan," kata Presiden Jokowi seusai mene-mui keluarga korban di posko terpadu Bandara Soekarno-Hatta, tadi malam.
Sebelumnya, Presiden meng-instruksikan hal yang sama di sela-sela pertemuan bilateralnya dengan Perdana Menteri Australia di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), kemarin. Presiden menyampaikan duka mendalam atas tragedi penerbangan itu.
Presiden juga langsung memerintahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk memulai penyelidikan dan melaporkan hasilnya sesegera mungkin.
Direktur Operasional Basarnas Bambang Suryo Aji pesimistis bisa menemukan korban selamat dari kecelakaan pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Tanjung Pakis itu.
"Prediksi kami tidak ada yang selamat karena beberapa yang sudah ditemukan tidak ada yang utuh," ujar Bambang di Jakarta, kemarin.
Basarnas menemukan bebe-rapa potongan tubuh seperti tangan, kaki, dan telinga. "Kondisi tubuh seperti itu mungkin karena kerasnya benturan," jelasnya.
Tim gabungan yang terdiri atas Basarnas, TNI Angkatan Laut, dan berbagai otoritas berwenang lain masih terus fokus pada pencarian badan pesawat. Dengan kondisi kedalaman laut yang hanya 35 meter, proses pencarian masih bisa dilakukan dengan penyelaman.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan titik jatuhnya pesawat sudah ditemukan. "Kita akan all-out untuk mendapatkan kotak hitam di dasar laut. Namun, sekarang fokus pada pencarian badan pesawat dan seluruh korban," ujarnya, tadi malam. (Pra/Hym/Gol/Dro/Ins/*/X-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved