Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
TNI Angkatan Udara mengangkut 5.800 orang dari Sulawesi Tengah ke Makassar, Sulawesi Selatan. Pengangkutan dilakukan sejak Sabtu (29/9) sampai dengan Selasa (2/10).
Korban gempa diangkut dengan pesawat Hercules dari Bandara Mutiara Sis Al-Jufrie, Palu ke Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar. Evakuasi kemungkinan akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan.
"Selama empat hari berturut-turut personel TNI Angkatan Udara bekerja siang dan malam. Mulai dari personel Penerbang, Tekhnisi, Polisi Militer, Paskhas dan personel lainnya tanpa mengenal lelah demi membantu saudara-saudara sebangsa yang terkena bencana gempa dan tsunami," kata Panglima Komando Operasi TNI AU II Marsda TNI Fadjar Prasetyo melalui siaran pers Selasa (2/10) malam.
Pesawat Hercules TNI AU setiap hari membawa korban gempa Palu ke Makassar dengan skala prioritas. Selain pengungsi dengan kondisi normal, penumpang di antaranya terdiri dari korban sakit dan luka-luka, ibu hamil, anak-anak, dan korban yang butuh penanganan khusus.
Korban yang sehat ditempatkan di Asrama Haji Sudiang Makassar serta beberapa lokasi penampungan yang dibentuk oleh yayasan sosial. Ada juga yang hanya transit karena langsung dijemput keluarganya, sedangkan yang butuh penanganan medis langsung dirujuk ke beberapa rumah sakit.
Sebaliknya, pesawat dari Makassar ke Palu mengangkut relawan dan dukungan logistik. Penumpang di antaranya tim petugas medis, Airnav, PLN, Telkom, dan lainnya.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sulsel melalui Sekretaris Daerah Tautoto Tanaranggina menyatakan bakal memfasilitasi para korban gempa Sulteng. Korban yang sehat diungsikan di Asrama Haji Sudiang Makassar. Di lokasi itu telah disiapkan tenaga medis dan dapur umum.
"Kami berupaya memastikan mereka dalam kondisi baik dan terpenuhi kebutuhannya," katanya.
Selama beberapa hari, bantuan bagi pengungsi asal Palu di Makassar terus berdatangan dari masyarakat. Bantuan antara lain makanan, pakaian, dan barang keperluan anak. Barang bantuan diantarkan ke tempat pengungsian.
Bagi pengungsi sakit atau dengan luka berat, mereka langsung dirujuk ke Rumah Sakit dr. Wahidin Sudirohusodo. Sedangkan yang luka ringan disebar di sejumlah rumah sakit lain di Makassar, seperti RSUD Makassar, RS Sayang Rakyat, dan RS Siloam.
"Kami sudah mengantisipasi (kondisi) ini dengan membentuk Brigade Siaga Bencana," kata Direktur Pelayanan RS dr. Wahidin Prof Mansyur Ali. (Medcom/OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved