Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
TIGA atlet paralayang andal Sulawesi Utara (Sulut) yang ikut serta menyemarakkan festival tahunan pesona Palu di Kota Palu, Sulawesi Tengah, hingga kini belum diketahui keberadaannya. Tiga atlet itu bersama kru menginap di Hotel Roa Roa yang ambruk saat gempa disusul tsunami, Jumat(28/9) lalu.
Teridentivikasi tiga atlet peralayang, Petra Mandagie putra dari penerjun andal Indonesia Theo Mandagie (almarhum), Frangky Kowaas, dan Glen Mononutu.
Keluarga tiga atlet dan kru yang belum ditemukan saat ini telah berada di Palu berupaya mencari informasi tentang keberadaan keluarga mereka.
Inyo Rumondor, keluarga Frangky Kowaas, dihubungi Senin (1/10) , menyatakan, istri Frangky Kowaas bernama Nelfie ke Palu bersama kerabatnya menumpang pesawat Hercules.
"Neffie istri Frangky Kowaas berangkat turut bersama tim aparat Denzipur gunakan pesawat Herkules yang mengangkut alat berat milik Denzipur," jelasnya.
Sementara, keluarga Frangky Kowaas lainnya saat ini sedang berkumpul di rumah Frangky di Kelurahan Ranotana, Manado, mendoakan Frangky.
"Satu jam sebelum bencana terjadi, Frangky melakukan komunikasi melalui telepon selular mengatakan, berada dalam Hotel Roa Roa. Tetapi, saat terjadi bencana kami keluarga tidak mengetahui apakah Frangky masih di hotel atau berada di luar hotel. Sampai saat ini hubungan komunikasi juga terputus, kami berdoamudah-mudahan ditemukan selamat," ujar Inyo.
Meski tidak ada komunikasilagi, Inyo berkeyakinan Frangky yang menjadi tulang punggung keluarga ditemukan selamat.
"Saya berkeyakinan Frangky selamat karena punya kemampuan survive. Kami keluarga mempercayakan semua upaya penyelamatan pada pemerintah dan pihak terkait. Harapan kami, Frangky ditemukan dalam keadaan selamat," paparnya.
Sementara itu penerjun andal wanita Sulut, Pingkan Mandagi, juga berkeyakinan adik kandungnya Petra Mandagi ditemukan selamat. Walaupun sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.
Keluarga Petra Mandagie juga dengan penuh keyakinan menyerahkan semuanya kepada Tuhan melalui doa bersama keluarga di rumah tempat tinggal.
Menurut Inyo Rumondor yang juga seorang pengurus Federasi Paralayang, telah mengirim tim membantu proses pencarian korban yang masih hilang.
Atlet penerjun paralayang dan kru asal Sulut yang belum ditemukan ada 10 nama, yakni Rachmat Sauma, Reza Kambey (kru), Ardi Kurniawan, Fahmi Malang, Frangky Kowaas, Lauren Kowaas (kru), Glen Montolalu, Dong Jin, Triad, dan Petra Mandagi.
Rasa kepedulian dengan bencana gempa buni dan tsunami di Sulawesi Tengah, Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan telah mengirim bantuan buat korban bencana. Bantuan tersebut diserahkan Bupati Christiany E Paruntu melalui Basarnas Sulawesi Utara yang akan menuju Palu.
Jenis bantuan berupa bahan kebutuhan pokok, pakaian layak pakai dan bahan lainnya.
"Bantuan ini lahir dari ketulusan hati pemerintah membantu masyarakat di Palu, Donggala dan sekitarnya. Saya berdoa agar masyarakat di sana tetap kuat dan terus berdoa. Pemkab Minsel berbelasungkawa atas ribuan korban meninggal," ujarnya Paruntu. (OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved