Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KORBAN meninggal akibat bencana gempa dan tsunami di Donggala dan Palu, Sulawesi Tenggara mencapai 384 orang. Jenazah korban berada di enam rumah sakit di Palu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Sabtu (29/9), Rumah Sakit (RS) tersebut yaitu, RS Wirabuana PALU 10 orang, RS Masjid Raya 50 orang. Kemudian, RS Bhayangkara 161 orang, S Pantoloan Induk 20 orang, Kayumalue Pajeko 2 orang dan RS Undata Mamboro Palu 141 orang.
Sementara itu, 540 korban luka berat dirawat di lima rumah sakit yang berbeda. Lima rumah sakit itu yaitu; RS Woodward Palu 28 orang, RS Budi Agung Palu 114 orang, RS Samaritan Palu 54 orang, RS Undata Mamboro Palu 160 orang dan RS Wirabuana 184 orang.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban meninggal kemungkinan bertambah. Sementara korban hilang saat ini berjumlah 29 orang.
Ribuan warga mengungsi akibat gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu dan Kabupaten Donggala. Hingga pukul 16.00 WIB, ada sekitar 16.732 pengungsi yang tersebar di 24 titik.
Sutopo menjelaskan, para pengungsi dilarikan ke sejumlah area terbuka semacam lapangan maupun halaman perkantoran. Sementara, bagi mereka yang tidak ikut mengungsi di tempat-tempat pengungsian, diimbau tidak beraktivitas dalam rumah.
Ia melanjutkan, seluruh pengungsi masih membutuhkan bantuan yang cukup mendesak seperti makanan, selimut, makanan anak, sandang, dan air bersih. Sampai saat ini, bantuan dari pemerintah maupun pihak lain masih dalam perjalanan.
Sebelumnya, gempa berkekuatan 7,4 skala richter (SR) menggoncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Jumat (28/9). Gempa juga menyebabkan gelombang tsunami setinggi kurang lebih enam meter. (Medcom/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved