Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Sejumlah Panti Sosial Anak Rawan Ambruk di Kota Palu

Micom
29/9/2018 13:25
Sejumlah Panti Sosial Anak Rawan Ambruk di Kota Palu
(AFP)

SETELAH berkomunikasi dengan Kepala Panti Ar Rahman, Irwandi S Nurhamidin, pascagempa bumi 7,7 skala Richter di Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9) 17.05 Wita, Ketua Advokasi Panti Sosial Asuhan Anak, Ilma Sovri Yanti, merasakan langsung situasi panik akibat guncangan gempa tersebut.

Ia mengaku mendengar langsung situasi Irwandi yang sedang mengarahkan anak-anak ke luar dari panti. Ilma pun menyarankan agar tenang dan mencari tempat yang lebih tinggi. Lepas itu, komunikasi sekitar 15 detik itu langsung terputus.

Yanto Mulya Pibiwanto, Ketua Forum Nasional Panti Sosial Asuhan Anak, setelah mendapat laporan, langsung melaksanakan serangkaian koordinasi. Ia sangat mengkhawatirkan kondisi anak-anak di Sulawesi Tengah terutama Kota Palu. Koordinasi respons tanggap darurat segera dilakukan.

Dengan berbagai upaya, ia mencoba berkomunikasi dengan Forum Panti Palu. Komunikasi sudah terbuka dengan Ardan Lelemappuji, Ketua Panti Muhammadiyah daerah Nuju, dan Ustaz Irwandi, Ketua Panti Ar Rahman, di Jalan Durian 130 Kota Palu.

Mariya Mubarika, Ketua Bidang Kesehatan, Rehabilitasi dan Bencana Fornas Panti Sosial Asuhan Anak, sedang menyiapkan tim untuk membantu panti-panti yang terdampak. Sudah diketahui 2 titik pengungsian anak-anak panti bersama masyarakat, yakni di Fakultas Agama Islam Universitas Islam Muhammadiyah (Unismu) Palu dan di wilayah perbukitan dekat Sungai Manonda Kecamatan Duyu Palu.

"Kami menyiapkan 5 tim rescue, 2 bidan, 4 dokter. Bila akses terbuka, kami berharap 5 Oktober sudah bisa diberangkatkan. Kita berdoa semoga upaya membuka akses oleh TNI, Basarnas, polisi, dan BNPB dapat segera berhasil," kata Mariya.

Farid Ari Fandi, Ketua Pokja Bantuan Panti se-Indonesia, telah mengomunikasikan ke beberapa pihak tentang kondisi panti di Palu. Seperti Sekjen Kementerian Sosial Hartono Laras, Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Nahar, dan Komisi VIII DPR.
Anggota Komisi VIII DPR Rahayu Saraswati merespons langsung, menanyakan jumlah panti di Kota Palu dan jumlah anak-anak di bawah naungan panti. Anggota lainnya, Desy Ratnasari dan Alfia Reziani, juga telah merespons. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya