Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

BKPSDM Karawang Mengakui Ada Oknum Minta Jatah CPNS

Cikwan Suwandi
28/9/2018 13:45
BKPSDM Karawang Mengakui Ada Oknum Minta Jatah CPNS
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Kabupaten Karawang Asep Aang Rahmatullah(MI/Cikwan Suwandi)

PENDAFTARAN tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tengah berlansung di Kabupaten Karawang, Jawa Barat sejak Kamis (27/9). Tak dimungkuri, di lapangan berbagai oknum mencoba untuk menfaatkan momentum ini untuk mendapatkan keuntungan dengan iming-iming bisa meloloskan tes CPNS.

Hal itu diakui Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Asep Aang Rahmatullah usai dibukanya formasi CPNS untuk Karawang. Beberapa oknum menghubunginya dan menitip jatah jumlah formasi CPNS untuk diloloskan.

"Bahkan ada beberapa orang yang menghubungi saya langsung. Meminta jatah CPNS. Saya jelaskan tes CPNS ini sudah seperti nonton GP. Semua orang tahu siapa saja yang lolos dan tidak lolos. Nantinya akan dilihat sesuai passing grade," ungkap Asep Aang kepada Media Indonesia, Jumat (28/9).

Dengan begitu, Aang mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mempercayai oknum yang bisa meloloskan tes CPNS. Ia akui sejauh ini masih banyak oknum masyarakat yang memanfaatkan momentum CPNS untuk mencari keuntungan.

Padahal, saat ini tes CPNS melalui sistem Computer Assisted Test (CAT). Para pelamar pun harus mendaftarkan diri mereka terlebih dahulu online di http://sscn.bkn.go.id. 

"Secara gamblang akan terlihat bagaiamana semuanya melalui digitalisasi. Jaminan kelolosan ditentukan oleh kemampuan diri sendiri," ucapnya.

Aang menyebutkan jumlah masyarakat yang telah mendaftar untuk CPNS jalur umum sebanyak 38 orang hingga Pukul 09.30 WIB. Sementara untuk CPNS K2 masih belum dapat diakses karena gangguan server dari pusat.

Karawang sendiri memiliki kuota formasi sebanyak 381 CPNS. Terbagi untuk CPNS Umum sebanyak 293 orang dan CPNS K2 sebanyak 88 orang. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya