Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SELURUH puskesmas di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), membuka posko pelayanan imunisasi measles-rubella (MR/campak-rubela) di rumah-rumah ibadah serta tempat umum yang dianggap strategis. Tindakan proaktif itu diharapkan bisa mempercepat capaian imunisasi MR.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang Ari Wijana berharap posko imunisasi MR ini juga bisa mendekatkan petugas kesehatan dengan anak-anak sehingga seluruh kelompok sasaran bisa mendapatkan vaksin MR. "Pembukaan posko ini sebagai instruksi untuk mempercepat cakupan imunisasi MR," kata Ari.
Sampai kemarin, cakupan imunisasi MR di Kota Kupang mencapai 81,09%. Dengan sisa waktu tujuh hari seperti yang ditentukan pemerintah, untuk mencapai target 100%, petugas puskemas juga membuka posko di kantor kelurahan, posyandu, lembaga pemasyarakatan (LP) anak, dan tempat-tempat umum lainnya sampai 29 September mendatang. Kemarin, sebanyak 18 posko dibangun di halaman gereja, satu di kawasan LP anak, dan halaman rumah warga atau ketua rukun tetangga (RT).
Upaya memperbanyak cakupan imunisasi MR juga dilakukan Puskesmas Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dengan melakukan jemput bola. "Sejak tiga hari lalu kami berturut-turut melakukan jemput bola memvaksinasi MR bagi kalangan anak-anak di Kecamatan Cibeber," kata petugas Puskesmas Cibeber, Udin Wahyudin, kemarin.
Hari pertama vaksinasi MR dilakukan dengan menjemput bola kepada kalangan anak-anak di lingkungan pendidikan anak usia dini (PAUD). Hari kedua mencakup anak-anak di posyandu dan hari ketiga di kalangan pelajar di lingkungan madrasah diniah.
"Sampai sekarang pemberian vaksin MR dan ORI masih berjalan," terang Haji, sapaan akrab Udin Wahyudin. Namun, diakui Haji, pemberian vaksin terkadang tak berjalan mulus. Masih ada kalangan orangtua atau anak-anak yang enggan atau menolak mendapatkan vaksin MR, atau campak-rubela.
Kemarin, sebanyak 937 pelajar MTsN 5 Kuranji, Kota Padang, diimunisasi MR. Sebelum imunisasi dilakukan, Dinkes Kota Padang melakukan sosialisasi introduksi imunisasi MR yang diikuti kepala sekolah, majelis guru, Camat Kuranji, dan 1.000 pelajar.
Sosialisasi dilakukan sebelum siswa mengikuti proses belajar. "Dari 1.000 pelajar, 937 orang diimunisasi MR pagi ini," ujar Kadinkes Kota Padang Ferimulyani.
Sosialisasi introduksi dilakukan untuk memberi pemahaman tentang imunisasi MR, baik itu tentang bahaya dari penyakit yang ditimbulkan MR maupun tentang penyebaran virus MR itu sendiri. "Harapan kita, informasi tentang imunisasi MR ini bisa diteruskan kepada yang lainnya, baik orangtua, majelis guru di sekolah lain, maupun masyarakat pada umumnya," ujar Ferimulyani.
Sulit tercapai
Di Provinsi Bangka Belitung, kendati pemerintah di sana terus berupaya memaksimalkan capaian imunisasi MR, target yang dicanangkan diyakini sulit tercapai.
Menurut Kadinas Kesehatan Pemprov Babel Mulyono Susanto, kendati tidak terlalu optimistis lagi target 95% imunisasi MR tercapai, pihaknya akan terus berupaya agar anak-anak di Babel mendapatkan vaksinasi MR supaya terhindar dari rubela.
"Kita terus berusaha, memang kedengarannya berat sampai 95%," kata Mulyono. Hingga saat ini capaian imunisasi MR di Babel mencapai 40% dari 370 ribu anak yang menjadi sasaran vaksinasi.(BB/YH/RF/N-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved