Kekeringan, Peternak di Brebes Gembala Sapi ke Tengah Hutan

KEMARAU yang berdampak kekeringan, membuat ternak sapi di Desa Buara, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, banyak yang terpaksa harus di gembala ke tengah hutan. Hal itu karena kesulitan mencari rumput untuk memberi makan sapi.

Untuk menuju ke tengah hutan para pengembala sapi harus menempuh jarak lebih dari lima kilometer dari desa mereka. Yang menarik, tak sedikit para pengembala sapi tersebut dari kalangan kaum perempuan.
     
Para pengembala terlebih dahulu menggiring sapi menyusuri sebuah sungai yang kering. Sampai di bagian ceruk sungai yang masih terdapat air, sapi-sapi dibiarkan untuk meminum air sungai.
     
Setelah sapi-sapi mereka sudah meminum di ceruk sungai yang masih terdapat air itu, para penggembala melanjutkan menggiring sapi mereka menuju hutan melalui jalan naik turun dan berkelok.

Tiba di tengah hutan yang terdapat rumput, sapi-sapi mereka mulai dibiarkan untuk memakan rumput sambil terus berjalan. Tak jarang ketika memakan rumput sambil berjalan, ada satu dua sapi yang terpisah dari gerombolan hewan ternak tersebut.

Seorang penggembala sapi, Sutini, 41, menuturkan terpaksa menggembala sapi ke tengah hutan karena kesulitan mencari rumput. 

"Sapi-sapi memang dikasih makan rumput tapi hanya sedikit di sore hari," ujar Sutini, Rabu (19/9).
     
Sutini mengaku menggembala ke tengah hutan berangkat pagi sekitar jam delapan pagi, dan baru kembali pukul enam sore. 

"Kami berangkan menggembala sapi jam delapan pagi dan baru pulang jam enam petang," ucap Sutini.

Sutini dan banyak wanita lain di desanya menggembala sapi karena suami mereka bekerja untuk mendapat tambahan ppenghasilan. 

"Suami kerja mencari uang, ada yang kerja di pembangunan proyek jalan atau kerja ke luar daerah," terangnya.

Desa Buara, Kecamatan Ketanggungan, Brebes, merupakan sentra ternak sapi di Kabupaten brebes, yakni kabupaten yang berada di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Barat. (OL-3)