Mereka Ingin Segera Sekolah

ANAK-ANAK panti asuhan koban gempa Lombok, NTB, berharap ingin segera bersekolah. Mereka bosan berada di lokasi pengungsian. "Kami ingin segera belajar. Apalagi sebentar lagi ujian," kata salah seorang anak kelas 12 dari Panti Asuhan Mambaul Bayan, Dusun Lokok Reban, Desa Mumbul Sari, Bayan, Lombok Utara, NTB, saat berdialog dengan Tim Komisi VIII DPR yang datang berkunjung ke sana, Sabtu (15/9).

Komisi VIII DPR yang di antaranya ialah Budiman Sudjatmiko, Alvia Reziani, dan Diah Pitaloka datang ke Lombok dengan membawa bantuan peralatan sekolah dan beras. Selain ke panti asuhan, tim Komisi VIII DPR juga ke posko induk pengungsian di Kecamatan Lingsar, Lombok Barat. "Dengan menyaksikan langsung di lapangan, dapat menjadi bahan rapat kerja di DPR, agar bisa lebih spesifik mendorong berbagai kebutuhan panti," kata Budiman.

Panti Mambaul Bayan mengalami rusak parah. Asrama putra roboh, begitu juga dua gedung sekolah, ruang administrasi, dan ruang pengasuh. Saat ini sudah ada hunian sementara yang dibangun dengan memanfaatkan sisa reruntuhan. Sudah sekitar seminggu anak-anak panti memilih beraktivitas di ruang terbuka, karena takut gempa datang lagi.

Terkait itu, aparatur sipil negara Pemkab Bandung Barat mengumpulkan dana Rp107 juta untuk disumbangkan kepada korban bencana gempa Lombok, pada Jumat (14/9).