Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Relawan Jokowi-Ma'ruf Gelar Mancing Bareng di Selokan Mataram

Agus Utantoro
09/9/2018 14:48
Relawan Jokowi-Ma'ruf Gelar Mancing Bareng di Selokan Mataram
Relawan Jokowi-Ma(MI/Agus Utantoro)

MEMPERINGATI terbitnya "Amanat 5 September 1945", Relawan Jokowi-Ma'ruf Amin untuk Kemuliaan Indonesia (Rejomulia) menyelenggarakan kegiatan bertajuk "Mancing Gratis Geersama" di Selokan Mataram, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (9/9).

Wakil Ketua Penyelenggara Mancing Gratis Geersama, Widihasto Wasana, mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mengajak masyarakat mengingat kembali terbitnya amanat kedua raja. "Amanat 5 September 1945" itu dikeluarkan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan KGPAA Paku Alam VIII terkait bergabungnya Kesultanan Yogyakarta dan Praja Pakualaman dengan NKRI.

"Dari 33 kilometer panjang Selokan Mataram, kami sebar 10 ton lele di 14 titik," kata Widihasto.

Acara memancing dipilih karena merupakan kegiatan rekreasi yang sangat digemari oleh masyarakat.

"Karena itu, tercatat ribuan orang ikut kegiatan mancing bersama di sepanjang Selokan Mataram," imbuhnya.

Widi pun membantah jika kegiatan ini dikatakan sebagai ajang kampanye bagi pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin. Menurut dia, yang diinginkan adalah kebersamaan seluruh elemen masyarakat Yogyakarta untuk bersama-sama menjaga Yogyakarta tetap sejuk, aman dan damai menghadapi Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden.

Terkait dengan adanya pihak yang mempermasalahkan penebaran lele dumbo sebagai ikan invasif, berbahaya dan predator, Widi menegaskan lele yang disebar ini adalah lele dumbo varietas mutiara atau lele mutiara.

"Kami sudah berkonsultasi dengan instansi yang berkaitan dengan perikanan di DIY mengenai ikan lele varietas mutiara ini. Lele jenis ini dikembangkan para pakar di Indonesia dan dinyatakan bukan predator, dan tidak berbahaya sehingga boleh disebar di perairan umum," ujarnya.

Bersamaan dengan kegiatan memancing, pada panggung utama di Jalan Selokan Mataram, Barek, Caturtunggal, Depok, Sleman dilakukan pelantikan Pengurus Bravo-5 Yogyakarta.

Ketua Rejomulia, KH Masrur Ahmad MZ, kembali menegaskan kegiatan mancing bareng bukan kampanye, melainkan keinginan warga Rejomulia untuk memperingati "Amanat 5 September 1945".

"Orang Jawa biasanya jika memperingati sesuatu dengan cara kenduri. Namun, karena banyak yang ingin ikut, kenduri itu diwujudkan dalam bentuk menebar ikan lele untuk dipancing bersama. Biar berkahnya dinikmati seluruh masyarakat," tuturnya.

Terkait lokasi pelaksanaan acara di Selokan Mataram, Masrur pun menginformasikan sejarah jaringan irigasi yang dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX untuk membebaskan rakyat Yogyakarta dari kerja paksa atau romusha.

Karena dengan adanya pembangunan Selokan Mataram yang airnya diambil dari Sungai Progo dan bermuara di Sungai Opak itu, penjajah Jepang membebaskan Yogyakarta dari kerja romusha.(OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya