Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Penumpang Sempat Berhamburan, Bandara Lombok Praya Kembali Normal

Antara
05/8/2018 21:24
Penumpang Sempat Berhamburan, Bandara Lombok Praya Kembali Normal
(ANTARA)

PT Angkasa Pura I menyatakan kegiatan operasional Bandara Internasional Lombok Pray, NTB  sudah kembali normal, setelah gempa
bumi berkekuatan 7 SR mengguncang pulau tersebut pada Minggu pukul 19.46 Wita.

"Tidak ada kerusakan pada fasilitas sisi udara (airside) seperti runway, taxiway, dan apron. Hanya ada kerusakan minor pada fasilitas di terminal," ujar Corporate Communication Senior Manager AP I Awaluddin dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu.

Sekitar pukul 20.00 Wita, jaringan listrik bandara sempat padam kemudian pegawai bandara dan penumpang segera dievakuasi ke luar terminal.

Namun menjelang pukul 20.30 para calon penumpang sudah kembali ke ruang
tunggu terminal. Selain Lombok, gempa bumi juga berdampak pada Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Meski gempa bumi mengakibatkan beberapa kerusakan fasilitas pendukung di terminal, tidak ada kerusakan pada fasilitas sisi udara sehingga operasional Bandara Internasional Ngurah Rai berjalan normal.

"Saat ini, untuk menjaga keamanan dan keselamatan penumpang kami sedang meninjau dan melakukan pembersihan terhadap berbagai sarana serta fasilitas di seluruh area, baik di terminal dan sisi udara yang terdampak gempa," kata Awaluddin.

Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7 SR mengguncang Lombok, NTB hingga terasa di Bali dengan guncangan yang kuat. Ratusan calon penumpang pesawat di Bandara Praya, Lombok berhamburan menuju landasan pacu untuk menyelamakan diri dari reruntuhan gedung.

"Gempa terasa sangat keras sekitar tiga menit. Sesaat kemudian listrik padam di sejumlah bagian gedung terminal. Calon penumpang panik," kata seorang karyawati pemerintah Deasy Saputra ketika dihubungi Antara, di Jakarta, Minggu.

Deasy yang bekerja di Kementerian Sosial sebagai Tenaga Humas Pemerintah mengatakan, dirinya tiba di gedung terminal Bandada Praya sekitar pukul 19:00 WIB.

Sesuai jadwal, Deasy akan terbang menggunakan pesawat Lion Air JT 655 tujuan Jakarta, pukul 20:30 WIB langsung melapor kepada petugas chek ini, kemudian menuju ruang tunggu.

"Baru saja duduk, gempa dengan kuat besar mengguncang. Calon penumpang sebagian berlarian menuju ruang check in, berlindung di bawah meja, dan sebagian lagi menuju ruang terbuka landasan pacu," ujarnya.

Sesaat kejadian gempa, sekitar 75 persen listrik di bandara sempat padam, meskipun sekitar lima menit kemudian hidup kembali. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya