Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Kekeringan Ekstrem Landa Jateng Selatan

Liliek Dharmawan
02/8/2018 20:25
Kekeringan Ekstrem Landa Jateng Selatan
(MI/Liliek Dharmawan)

SEJUMLAH wilayah di Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan berpotensi  mengalami kekeringan esktrem karena tidak ada hujan selama lebih dari  dua bulan berturut-turut. Ada beberapa titik yang diperkirakan mengalami kekeringan ekstrem di antaranya adalah Banyumas dan Kebumen.

Pengamat cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Rendi Krisnawan  mengatakan berdasarkan prakiraan yang dikeluarkan BMKG, kekeringan  esktrem di wilayah Jateng selatan berpotensi di dua kabupaten yakni  Banyumas dan Kebumen. “Namun demikian, tidak seluruh wilayah di kedua kabupaten setempat mengalami kekeringan esktrem. Di Banyumas, misalnya,  kekeringan ekstrem berpotensi terjadi di Kecamatan Lumbir dan Rawalo,  sedangkan di Kebumen terjadi  Gombong dan Karanggayam," jelas Rendi, Kamis (2/8).

Sedangkan untuk kekeringan sangat panjang yakni tidak ada hutan  berturut-turut selama 31-60 hari di Banjarnegara, Banyumas, Cilacap,  Kebumen dan Purbalingga. "Di Banjarnegara ada 11 titik, kemudian di  Banyumas enam titik, kemudian di Kebumen ada lima titik, Cilacap ada 13 titik dan Purbalingga ada di tujuh titik. Sehingga, BMKG berharap  masing-masing pemkab untuk mempersiapkan antisipasinya," ujarnya.

Sementara Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan berdasarkan pengukurtan curah hujan pada Juli,  intensitas hujan semakin berkurang jika dibandingkan dengan bukan sebelumnya. 

"Bahkan, selama sebulan terakhir ada daerah yang sama sekali  tidak turun hujan. Misalnya saja Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja,  Majenang, Cimanggu, Kedungreja, Sidareja, Cipari, Kawunganten, Patimuan,  Maos, Adipala, dan Binangun," kata Teguh. (A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya