Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
SEJUMLAH wilayah di Jawa Tengah (Jateng) bagian selatan berpotensi mengalami kekeringan esktrem karena tidak ada hujan selama lebih dari dua bulan berturut-turut. Ada beberapa titik yang diperkirakan mengalami kekeringan ekstrem di antaranya adalah Banyumas dan Kebumen.
Pengamat cuaca Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Rendi Krisnawan mengatakan berdasarkan prakiraan yang dikeluarkan BMKG, kekeringan esktrem di wilayah Jateng selatan berpotensi di dua kabupaten yakni Banyumas dan Kebumen. “Namun demikian, tidak seluruh wilayah di kedua kabupaten setempat mengalami kekeringan esktrem. Di Banyumas, misalnya, kekeringan ekstrem berpotensi terjadi di Kecamatan Lumbir dan Rawalo, sedangkan di Kebumen terjadi Gombong dan Karanggayam," jelas Rendi, Kamis (2/8).
Sedangkan untuk kekeringan sangat panjang yakni tidak ada hutan berturut-turut selama 31-60 hari di Banjarnegara, Banyumas, Cilacap, Kebumen dan Purbalingga. "Di Banjarnegara ada 11 titik, kemudian di Banyumas enam titik, kemudian di Kebumen ada lima titik, Cilacap ada 13 titik dan Purbalingga ada di tujuh titik. Sehingga, BMKG berharap masing-masing pemkab untuk mempersiapkan antisipasinya," ujarnya.
Sementara Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan berdasarkan pengukurtan curah hujan pada Juli, intensitas hujan semakin berkurang jika dibandingkan dengan bukan sebelumnya.
"Bahkan, selama sebulan terakhir ada daerah yang sama sekali tidak turun hujan. Misalnya saja Kecamatan Dayeuhluhur, Wanareja, Majenang, Cimanggu, Kedungreja, Sidareja, Cipari, Kawunganten, Patimuan, Maos, Adipala, dan Binangun," kata Teguh. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved