Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
KALANGAN ulama dan elemen masyarakat mendeklarasikan Gerakan Nasional #J2P di Pondok Pesantren Gelar, Desa Peuteuycondong, Kecamatan Cibeber,
Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (1/8).
Deklarasi itu merupakan ijtihad politik yang menyatakan dukungan Joko Widodo (Jokowi) 2 Periode sebagai tindak lanjut kegiatan serupa yang digelar di Monumen Juang, Kota Bandung, 26 Juli lalu.
"Gerakan #J2P tidak ada perintah dari siapa pun. Gerakan ini murni hasil musyawarah para relawan sebagai sebuah sikap politik. Kenapa kita harus menentukan sikap? karena hidup adalah pilihan. Jika kita salah memilih (pemimpin), kita yang akan menanggung kerugian," kata Pembina Forum Bersama Aksi Care Center Gerakan Nasional #J2P, Anton Charliyan, Rabu (1/8).
Gerakan Nasional #J2P merupakan wahana menampung aspirasi suara rakyat dari kalangan manapun dengan tujuan mendukung Jokowi dua periode. Gerakan Nasional #J2P merupakan bentuk kepedulian terhadap negara.
"Ini merupakan deklarasi pertama kali Gerakan Nasional #J2P dari kalangan ulama di Jawa Barat. Ini yang dinamakan ijtihad politik yakni memberikan suara jelas. Kita semua hadir di sini mempunyai tujuan sama yaitu mendukung Jokowi dua periode," terangnya.
Pilpres 2019 merupakan sarana menyalurkan hak demokrasi mendukung Jokowi dua periode memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Sebagai deklarator dan inisiator Gerakan Nasional #J2P, Anton menyebutkan deklarasi diikuti daerah lainnya sebagai penentuan sikap.
"Hari ini kalangan ulama mendeklarasikan Gerakan Nasional #J2P. Saya hargai penyataan sikap dan dukungan ini," ujarnya.
Pada kepemimpinannya sekarang, lanjut Anton, kinerja Jokowi sudah banyak berprogres terhadap kemajuan Indonesia. Tak hanya kemajuan yang sifatnya pengakuan secara nasional, tapi juga pengakuan dari dunia internasional.
"Selama empat tahun memimpin Indonesia, Jokowi sudah bisa memakmurkan Indonesia yang memiliki bargaining power dengan negara lain. Satu hal penting, sosok beliau (Jokowi) mampu menjaga keutuhan NKRI, Pancasila, UUD 1945, serta Bhinneka Tunggal Ika," pungkasnya.
Panitia kegiatan, Haerul Latif, mengatakan Gerakan Nasional #J2P merupakan gerakan langsung dukungan terhadap Joko Widodo memimpin kembali Indonesia. Gerakan #J2P sudah banyak minta dideklrasikan di seluruh wilayah di Indonesia.
"Gerakan ini dimotori dan dibidani melalui kegiatan Halo-halo Bandung di Monumen Juang di Bandung pada 26 Juli lalu," kata Haerul.
Haerul mengungkapkan deklarasi Gerakan #J2P spontanitas sebagai tanggung jawab terhadap bangsa dan negara Indonesia. Ijtihad politik dengan mendeklarasikan Gerakan #J2P diharapkan merupakan media dukungan penuh terhadap Jokowi.
"Deklarasi ini dilakukan dengan sesungguhnya dalam keadaan dan penuh tanggung jawab sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Kami akan menjalankannya dengan sepenuh hati berpedoman kepada Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI. Bagi kami para ulama, NKRI merupakan harga mati dan harus dipertahankan," tegasnya.
Haerul menyebutkan Jokowi merupakan figur yang saat ini tak tergantikan. Figurnya selama ini nyaris tanpa cela.
"Kerja kolektifnya bisa diandalkan menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa dan negara ini. Sehingga, Indonesia bisa terus maju da berkembang saat ini dan di masa mendatang. Jokowi memenuhi semua aspek kriteria pemimpin nasional. Makanya, kami berkumpul di sini untuk melakukan ijtihad politik," tuturnya.
Alasan pelaksanaan deklarasi Gerakan #J2P di Gelar, kata Haerul, didasari pertimbangan karena pesantren tersebut merupakan tebu ireng kedua. Pesantren Gelar menjadi bagian munculnya resolusi jihad dalam rangka menghalau gangguan kolonial Belanda saat zaman penjajahan dulu.
"Waktu itu dalam rangka menyelamatkan pemimpin nasional, Ir Soekarno," tandasnya. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved