Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Diduga karena Tenggelam, Pejabat Bank Dunia Meninggal di Bali

Arnoldus Dhae
22/7/2018 22:58
Diduga karena Tenggelam, Pejabat Bank Dunia Meninggal di Bali
()

SIMPANG siur informasi soal pejabat Bank Dunia yang meninggal di Bali akhirnya terjawab sudah. Kabid Humas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja membenarkan jika telah terjadi peristiwa meninggal dunia dari salah satu Senior Economist World Bank yang merupakan warga Amerika Serikat bernama Aakansha Pande, 38. Korban meregang nyawa usai berenang di Pantai Seminyak tepatnya di depan Capil Beach Cafe pada Sabtu (21/7) sekitar pukul 17.10 Wita.

"Polisi sudah mendatangi dan melakukan pemeriksaan terhadap saksi - saksi di TKP. Selain itu menghubungi pihak identifikasi dan pihak RS Siloam. Juga membawa jenazah ke RSU Sanglah guna dimintakan otopsi," terangnya.

Beberapa informasi yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian menyebutkan, saat itu korban tengah berenang dengan suaminya Ziad Haider di lokasi yang dilarang. Korban sempat dilarang oleh petugas Balawista setempat untuk tidak berenang di lokasi tersebut.

Salah satu Tim Surf Rescue Nyoman Budiartana, 25, mengatakan, kejadian saat itu sekitar pukul 17.00 Wita tepat di depan Capil Beach Cafe. Saksi diberitahu oleh pengunjung lain saat kondisi korban sudah dipinggir pantai. Lalu dia membantu menolongnya dengan mengantar ke RS Siloam dengan menggunakan ambulans Balawista setempat.

"Saat itu saya melihat korban sudah dipinggir pantai dan dikerumuni banyak orang. Lalu saya disuruh mendekat. Dan kemudian turut mengantarkannya ke rumah sakit. Tapi sudah kondisi lemas dan tidak bernafas," jelas Budiartana.

Saat itu korban mengenakan bikini warna biru berenang dengan suaminya. Dari informasi yang dihimpun keduanya sudah diperingatkan oleh petugas namun tetap saja melanggar. "Saat mendapatkan penanganan CPR mulutnya keluar darah," jelasnya.

Penemuan mayat korban tenggelam ini dibenarkan oleh Koordinator Balawista Badung I Ketut Ipel. Menurut Ipel, pasangan tersebut sebenarnya telah diingatkan 2 kali. Pertama saat diingatkan korban memberikan tanda oke melalui tangannya dan keduanya menepi. Tak lama kemudian keduanya menuju ke tengah pantai lagi hingga terjadi kejadian nahas tersebut.

"Suaminya bisa diselamatkan. Keduanya diselamatkan oleh pengunjung yang sedang surfing. Suaminya shock saat itu. Karena ternyata istrinya tidak selamat," terang Ipel.

Terkait ketinggian ombak, Ipel menyampaikan bahwa sebenarnya tidak terlalu tinggi jika dibandingkan hari Kamis sebelumnya. Kisaran ombak saat itu 1 sampai 1,5 meter.

Sementara itu keterangan dari dr. Kristya yang saat itu bertugas jaga di RS Siloam mengatakan bahwa korban diantar oleh petugas Balawista Kabupaten Badung dan menginformasikan bahwa pasien tersebut telah tenggelam di Pantai Double Six Seminyak. Selanjutnya saksi langsung melaksanakan pengecekan terhadap kondisi pasien berupa cek respon, cek denyut nadi pasien dan nafas serta dilakukan rekam jantung. Namun pasien sudah dalam keadaan meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.

Kemudian dokter menyarankan agar jenazah tersebut dikirim ke RS Sanglah untuk dilakukan otopsi. Namun pada saat itu suami korban menolaknya. Selanjutnya pihak RS Siloam menghubungi Team RS AD dalam pengurusan jenasah korban.

Pada pukul 22.30 wita datang ambulance Antar Bangsa selanjutnya jenazah tersebut langsung diserah terimakan untuk proses berikutnya menuju ke penitipan jenasah RS. Sanglah Denpasar.(X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya