Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Warga di Radius 4 Kilometer Gunung Agung Diminta Tetap Waspada

Arnoldus Dhae
11/7/2018 12:05
Warga di Radius 4 Kilometer Gunung Agung Diminta Tetap Waspada
(ANTARA)

KEPALA Sub Ditrektorat Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kemeterian ESDM Devi Kamil terus memberikan peringatan kepada warga yang berada di radius 4 kilometer agar selalu waspada karena kondisi Gunung Agung saat ini sulit diprediksi. 

"Saat ini memang potensi untuk terjadinya erupsi masih sangat besar. Oleh karena itu kami meminta kesiapsiagaan warga yang bermukim di radius 4 kilometer dari puncak kawah agar tetap waspada bila ingin melakukan aktifitas sehari-hari. Selalu berkomunikasi dengan petugas terdekat, ikuti arahan petugas dan bila memungkinkan, kalau tidak terlalu penting sebaiknya berada di luar radius 4 kilometer," ujarnya di Denpasar, Rabu (11/7). 

Namun demikian, warga tidak perlu panik karena seluruh stakeholder di Karangasem dan Bali sudah sangat siap untuk menangani bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

"Kami minta warga tidak perlu panik karena seluruh proses antisipasi sudah dilakukan. Ikuti saja arahan petugas," ujarnya.

Menurut Devi Kamil, data hasil pantauan terhadap aktivitas Gunung Agung akan terus diperbarui dan akan dilaporkan setiap saat ke seluruh pihak terkait. Hasil pemantauan sementara, mengindikasikan bahwa aktifivas Gunung Agung masih tinggi dan berpotensi untuk mengalami erupsi eksplosif berupa lontaran batu atau lava pijar, pasir, dan abu vulkanik. 

Material tersebut bisa kembali ke dalam kawah tetapi juga bisa terlontar keluar kawah. Potensi lain yang juga bisa terjadi adalah erupsi efusif berupa aliran lava dari dalam kawah. Bila hal ini terjadi maka masyarakat yang berada di radius 4 kilometer harus dikosongkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

Kondisi terakhir Gunung Agung pada hari ini, Rabu (11/7), pada pukul 00.51 Wita terjadi seperti nyala api di puncak kawah namun tidak bisa terdeteksi apakah itu merupakan letusan dan seterusnya. Namun pada alat seismograf terekam terjadi kegempaan yang menandakan jika Gunung Agung sedang bergejolak telah terjadi erupsi. Namun tinggi kolom abu tidak teramati. 

Data di seismograf menunjukkan rekaman dengan amplitudo maksimum 24 milimeter, dan durasi kurang lebih 3 menit 45 detik. Sekalipun tinggi kolom abu tidak teramati namun tampak ada sinar api di atas puncakk kawah.

Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipta mengatakan, hingga saat ini jumlah pengungsi masih sangat dinamis karena sebagian besar mereka kembali ke rumahnya. Tota pengungsi masih relatif sama yakni di angka 4 ribu lebih. 

"Angka persisnya adalah 4.194. Itu pun masih bisa berubah dan cenderung menurun. Biasanya yang terdaftar adalah wanita dan anak-anak," ujarnya. 

Jumlah ini tersebar di 54 titik dan semuanya ada di wilayah Karangasem. "Kalau logistik masih sangat cukup karena selama ini distribusi berbasis kecamatan dan desa," ujarnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya