Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
GUNUNG Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Balim kembali mengeluarkan asap tebal pada Kamis (28/6) sore pukul 17.40 Wita hingga saat ini.
Hasil pengamatan citra satelit cuaca Himawari Bandara Ngurah Rai menunjukkan bahwa arah angin bergerak ke arah barat laut sampai barat daya. Artinya, Bandara Ngurah Rai terkena dampak dari arah angin.
Humas PT Angkasa Pura Ngurah Rai, Arie Ashanurohim, menjelaskan, kondisi tersebut terjadi sejak tadi siang sekitar pukul 11.00 Wita hingga malam ini pukul 19.00 Wita. Hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta Pusat Vulkanonologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan bahwa tinggi abu dari puncak gunung sebanyak 23 ribu kaki dengan kecepatan ke arah barat daya mencapai 10 knots.
"Sebenarnya berdasarkan data observasi Stasiun Meteorologi Kelas I Ngurah Rai Denpasar diketahui tidak teramati adanya abu vulkanik yang ada di Bandara Ngurah Rai Bali. Kami sebenarnya tidak merekomendasikan untuk penutupan penerbangan. Namun karena kebijakan masing-masing maskapai, maka ada yang memutuskan untuk tidak terbang dahulu. Namun secara umum, kondisi Bandara Ngurah Rai normal," ujarnya.
Memang sejak tadi siang ada beberapa maskapai yang atas keputusan internal memutuskan untuk membatalkan penerbangan baik yang mau ke Ngurah Rai maupun yang akan terbang dari Ngurah Rai ke berbagai wilayah di Indonesia. Pembatalan dilakukan sejak tadi siang tetapi hanya beberapa maskapai.
Hingga saat ini, lanjut dia, terhitung ada 22 jadwal penerbagan yang ditunda. Jumlah ini terdiri atas keberangkatan domestik 5 penerbangan, kedatangan domestik 5 penerbangan, keberangkatan internasional 6 penerbangan, dan kedatangan internasional 6 penerbangan. Jadwal penerbangan internasional kebanyakan berasal dari Singapura, Australia, dan Kuala Lumpur (Malaysia).
"Ini jumlah dari tadi siang, sepanjang hari ini. Bukan penutupan serentak. Kami menyampaikan bahwa tidak ada terdeteksi abu vulkanik di Bandara Ngurah Rai. Penerbangan normal, tidak ada penumpukan penumpang, karena pembatalan itu tidak serentak, tergantung kebijakan maskapai," ujarnya.
Menurut Arie, sekali pun tidak ada penutupan bandara secara keseluruhan, pihak Bandara Ngurah Rai tetap meminta penumpang yang akan ke dan dari Bali, agar tetap mewaspadai dan selalu memantau informasi tentang Gunung Agung. Karena bukan tidak mungkin sewaktu-waktu bila terjadi letusan besar, maka bandara akan ditutup. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved