Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Merasakan Sensasi di Jembatan Goyang Terpanjang di Asia Tenggara

Benny Bastiandy
19/6/2018 11:10
Merasakan Sensasi di Jembatan Goyang Terpanjang di Asia Tenggara
Pengunjung berjalan di jembatan gantung panjang di kawasan Taman Nasional Gunung Gede dan Pangrango, di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (18/6/2018)(ANTARA/Risky Andrianto)

SEBUAH jembatan gantung di Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kini viral di media sosial. Selain menjadi destinasi wisata terbaru di kawasan Situ Gunung, jembatan itu disebut-sebut sebagai jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara.

Setelah dibangun sekitar setahun lalu, jembatan gantung tersebut memiliki panjang sekitar 243 meter dengan tinggi 161 meter. Lokasinya berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan menjadi penghubung ke tempat wisata lainnya, yakni Curug Sawer.

Melintasi jembatan itu cukup membuat adrenalin terpicu. Selain letaknya cukup tinggi, jembatan terasa bergoyang-goyang. Itu sebabnya banyak yang menyebutnya sebagai ‘jembatan goyang’.

Setiap pengunjung ditarik pungutan untuk dapat melintasi jembatan tersebut. Orang dewasa membayar Rp50 ribu, sedangkan harga tiket untuk anak-anak ialah Rp25 ribu. Khusus balita, manula, serta kalangan difabel gratis.

Pengelola juga menggratiskan tiket untuk warga Desa Gede Pangrango. Sementara itu, masyarakat di luar Desa Gede Pangrango, tetapi masih berdomisili di Kecamatan Kadudampit, diberi diskon tiket masuk 50%.

Jembatan itu sebenarnya belum resmi dibuka. Namun, karena banyak peminat, pengelola memutuskan membuka jembatan untuk sementara selama libur Lebaran. “Baru soft opening, belum grand opening,” kata Luis dari Bagian Perencanaan dan Pengembangan PT Fontis Aqua Vivam, kemarin.

PT Fontis ialah rekanan yang membangun jembatan. Pengelolaan ditangani beberapa pihak, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Antre 1 jam
Menurut Luis, animo masyarakat berkunjung cukup tinggi. “Membeludaknya masyarakat terlihat sejak Sabtu (16/6). Kami mencatat ada sekitar 2.000 pengunjung, sedangkan pada Minggu (17/6) melonjak jadi 5.000 pengunjung,” terangnya.

Mereka rela antre untuk dapat melintasi jembatan. Antrean kendaraan calon pengunjung juga sudah terlihat dari luar pintu masuk kawasan wisata. “Kami batasi dulu pengunjung yang akan melintasi di jembatan. Ini untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan,” ujar Luis.

Rudi, 26, pengunjung asal Kota Depok, mengaku datang karena penasaran ingin melihat dan menyeberangi jembatan gantung terpanjang di Asia Tenggara itu. “Penasaran ingin mencoba menyeberangi jembatan terpanjang ini,” Rudi menandaskan.

Namun, bukan perkara mudah mendapatkan giliran menyeberangi jembatan karena pengunjung yang menyemut.

“Saya antre sejak pukul 10 pagi, baru kebagian pukul 11. Tapi tak apa-apa, yang penting sudah tidak penasaran lagi sekarang,” imbuhnya. (Benny BastiandyX-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya