Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pemkot Surakarta kembali akan Hibur Pemudik dengan Opera Ramayana

Widjajadi
09/6/2018 21:50
Pemkot Surakarta kembali akan Hibur Pemudik dengan Opera Ramayana
(MI/Widjajadi)

GABUNGAN seniman Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta bersama penari dari berbagai sanggar seni kota akan menghibur ribuan pemudik yang sedang 'Bakdan Neng Solo' dengan pertunjukan Opera Tari Ramayana, selama tiga hari, 18-20 Juni mendatang di Beteng Vastenburg. Sendratari ini akan melibatkan sedikitnya 100 penari.

"Ini merupakan pertunjukan Opera Tari Ramayana ke-4 setiap Lebaran di panggung terbuka, dan mudah-mudahan akan terus berlanjut hingga masa-masa mendatang, sebagai upaya melestarikan budaya dan mengembangkannya, dan sekaligus menghibur para pemudik yang sedang
pulang kampung," tegas Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, di sela wilujengan tumpeng untuk pertunjukan Tari Ramayana yang dengan lakon Goa Kiskendo, di Taman Budaya Surakarta (TBS), Sabtu (9/6) sore.

Opera Ramayana dengan lakon Goa Kiskendo ini sangat berbeda dengan pementasan wayang atau pertunjukan tari kolosal lainnya. Dalam sendratari ini lebih menyuguhkan garap tari yang menggunakan dialog dan tembang. Terutama garapan gamelan juga akan ditonjolkan, untuk
memberikan nuansa megah pada pertunjukan.

"Gagasan konsep opera ini lebih menitikberatkan para garap tari yang kekinian, tanpa meninggalkan tradisi tari yang ada. Hal yang sama pada garapan musik gamelan, diracik untuk nuansa opera yang megah dan agung, sehingga lebih bisa dirasakan oleh para penikmat atau penonton," papar sutradara Opera Tari Ramayana, Agung Kusumo Widagdo.

Selama tiga kali pertunjukkan pada momen Bakdan Neng Solo, ribuan penonton selalu terpuaskan, dan menganggap Pemkot Surakarta benar-benar pintar di dalam berkreasi budaya, sehingga mampu memanjakan para pemudik yang sedang liburan.

"Solo dari dulu tidak pernah sepi dengan pertunjukan budaya, ini sungguh menggembirakan setiap pulang kampung saat Hari Raya Idul Fitri," tutur ST Wiyono, seniman Solo menirukan ucapan banyak saudaranya yang mudik ke Solo setiap Lebaran tiba.

Tiga lakon Opera Ramayana yang sudah tergelar pada 3 Lebaran terakhir ialah Anoman Obong (2015), lalu Sang Anoman (2016), dan Rama Tambak-Kumbokarno Gugur (2017).

"Nah pada Lebaran nanti, lakonnya lain lagi, berjudul Goa Kiskendo. Dengan Perda Pelestarian Cagar Budaya, saya kira pertunjukan ini akan terus bergilir setiap tahun, meski nantinya saya sudah tidak menjabat lagi sebagai Wali Kota Surakarta," imbuh Rudy dengan senyum dikulum.

Demi kelancaran pertunjukan Opera Ramayana dengan lakon Goa Kiskeno, Wali Kota Surakarta bersama para seniman yang terlibat dalam garapan tari dan gamelan, menggelar sesaji tumpengan ramayana, di Taman Budaya Surakarta (TBS) pada Sabtu sore. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya