Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Lahan 324,4 Hektare sudah Dibebaskan untuk KEK Belitung

Rendy Ferdiansyah
06/6/2018 20:40
Lahan 324,4 Hektare sudah Dibebaskan untuk KEK Belitung
(Ist)

WAKIL Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fatah menyampaikan pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sedang berjalan di Babel seperti Kawasan Ekonomi Khsusus (KEK) Tanjung Kelayang dan pengembangan Bandara Internasional Hanandjoeddin terus dilakukan.

Fatah menjabarkan pengembangan Tanjung Kelayang didasarkan pada Peraturan Pemerintah No 6 Tahun 2016 yang menetapkan kawasan tersebut sebagai KEK. Diketahui beberapa investor nasional dan internasional sudah mulai pengerjaan tahap I.

Mantan Sekda Belitung itu membeberkan Badan Pengelola KEK sudah membebaskan lahan seluas 324,4 hektare dan akan dibangun dalam beberapa tahapan.

"Sekarang kita masih berada tahapan I kegiatan pembangunan seluas 35,9 hektare. Di situ dibangun hotel, kantor administrator KEK, Hotel Sheraton, Sovitel dan pengembangan oleh China Harbour," kata Wagub.

Lebih lanjut, ia menyebutkan pemerintah provinsi juga melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) mengusulkan membangun dermaga dan lampu penerangan jalan untuk mendukung infrastruktur.

"Sedangkan Kabupaten Belitung juga turut melakukan pembangunan untuk mendorong percepatan KEK, seperti pembangunan Tourism Information Center (TIC).

"Kita bersinergi bersama, Pemprov melakukan apa dan pemkab Belitung juga tidak berdiam melakukan banyak hal salah satunya TIC," ujarnya.

Ia menyebutkan dalam waktu dekat kantor administrator KEK akan segera dibangun. Kantor ini nantinya digunakan untuk berbagai informasi pengembangan KEK termasuk investasi KEK.

"Kantor administrator KEK ini untuk menyampaikan informasi tentang perkembangan KEK, baik investasi yang mau masuk maupun segala macam informasi tentang KEK," ungkap dia.

Adapun untuk Bandara HAS Hanandjoeddin ia menyebutkan pemerintah kabupaten sudah membebaskan lahan seluas 27 hektare untuk mengembangkan pembangunan terminal.

"Berkaitan pengembangan terminal kita hanya menyediakan lahan, mengisi apa yang dibangun di areal masih di ranah Kementerian Perhubungan. Tapi saat ini Kemenhub belum memutuskan apakah akan mengelola sendiri atau diserahkan ke pihak lainnya," ucapnya.

Saat ini menurut Wagub penerbangan internasional masih menggunakan sistem charter flight, berharap ke depan akan ada penerbangan reguler.

"Sekarang dalam tahapan charter flight belum ada yang reguler. Kita masih memanfaatkan terminal yang ada dan memang sudah cukup representatif," tuturnya. (X-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ahmad Punto
Berita Lainnya