Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DAGING sapi gelonggong marak beredar di pasar tradisional Klaten, Jawa Tengah, pada awal bulan puasa ini. Penjualan daging yang tidak ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal) itu merugikan masyarakat konsumen.
Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat dan Veteriner Bidang Peternakan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Triyanto, Sabtu (19/5), mengatakan daging sapi yang dijual di pasar 75% daging gelonggong.
Dari hasil pemeriksaaan di Pasar Induk Klaten, Jumat (18/5), daging sapi yang beredar di pasar memiliki derajat keasaman (PH) 6.0 atau hampir mendekati batas atas. Sehingga daging itu tidak layak dikonsumsi.
"Karena itu, kami ingatkan masyarakat agar berhati-hati membeli daging sapi yang dijual di pasar. Pilihlah daging sehat yang aman untuk dikonsumsi. Memang, daging yang ASUH harganya agak mahal," katanya.
Menurut Triyanto, daging gelonggong yang beredar di pasar tradisional Klaten, adalah pasokan dari jagal luar daerah. Sedangkan daging hasil rumah pemotongan hewan (RPH) Klaten dijamin murni, aman dan sehat.
Sementara itu, Slamet, salah satu penjual daging sapi di Pasar Induk Klaten, mengatakan daging dagangannya dipasok dari jagal Boyolali. Daging dijual seharga Rp90.000 per kilogram (kg) awal bulan puasa ini.
Harga daging sapi tersebut lebih murah jika dibandingkan dengan daging asal RPH Klaten. Hal itu dibenarkan Sukarjo, jagal sapi Klaten, bahwa harga daging hasil RPH Klaten kini mencapai Rp120.000 per kg. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved