Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Media Sosial Kerek Jumlah Pernikahan Dini di Kalteng

Surya Sriyanti
19/5/2018 20:35
Media Sosial Kerek Jumlah Pernikahan Dini di Kalteng
(thinkstock)

KEMAJUAN teknologi seperti yang cepat berkembang dan tidak disertai dengan pemahaman yang baik menjadi salah satu pemicu tingginya angka pernikahan dini di Kalteng

Bahkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 jumlah perempuan Kalteng yang menikah pada usia 16-18 tahun mencapai 35,27 persen.  

Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kalteng, RA Setiyo Hidayati, Sabtu (19/5) mengatakan setiap hari angka penikahan dini kian melonjak dari 2,5 juta penduduk yang ada di Kalteng. "Padahal kami sudah melakukan berbagai upaya pencegahan," jelasnya.

Pernikahan dini, lanjut Setiyo, berbahaya untuk kesehatan reproduksi anak dan secara psikologis juga belum siap. Kemudian mereka juga belum mampu untuk membina rumah tangga. Itu yang menjadi alasan pernikahan dini harus dicegah.

"Kita selama ini sudah  gencar melakukan sosialisasi hingga pedalaman namun yaitu sepertinya harus lebih gencar," jelasnya lagi.

Banyak faktor yang menyebabkan tingginya pernikahan dini di Kalteng.
"Selain  ekonomi, pendidikan dan lingkungan, yang lebih penting yakni kemajuan teknologi. Contohnya  dengan kemajuan media anak-anak bisa melihat situs pornografi sehingga akhirnya mencoba dan hamil," tuturnya.

Setiyo menyatakan ada ketidaksiapan untuk menerima kemajuan informasi itu, terutama di daerah pedalaman. "Kita melakukan sosialisasi pernikahan dan dibantu oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, tapi ya tetap masih ada pernikahan dini juga," jelasnya. (A-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya