Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Lembata bakal Poles Pulau Siput

Alexander Taum
17/5/2018 20:15
Lembata bakal Poles Pulau Siput
(MI/Alexander P. Taum)

PEMBANGUNAN infrastruktur yang memadai dapat mengubah peradaban masyarakatnya. Pembangunan infrastruktur menjadi energi untuk membangun pertumbuhan ekonomi. Namun dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut tidak boleh merusak tatanan hidup sosial di tengah masyarakat atau pembangunan yang humanis.

Hal tersebut Disampaikan Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur, dalam seminar yang digelar, Kamis (17/5). Seminar dengan tema, 'Pembangunan infrastruktu dan peradaban' berlangsung di Aula Palm Indah Hotel. 

Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur menjawab tudingan sejumlah pihak bahwa pembangunan sejumlah objek wisata di Lembata mengangkangi kearifan lokal.  

"Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur tersebut tidak boleh merusak tatanan hidup sosial di tengah masyarakat atau pembangunan yang humanis. Dengan demikian pembangunan tidak menimbulkan konflikasi sosial dan komflikasi lingkungan," ujar Bupati. 

Menurut Bupati Sunur, pembangunan infrastruktur justru berdampak pada perubahan sosial dan peradaban masyarakat. Ia menegaskan, pembangunan infrastruktur menjadi energi untuk membangun pertumbuhan ekonomi. 

Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi tersebut tidak boleh merusak tatanan hidup sosial di tengah masyarakat atau pembangunan yang humanis. 
Sejumlah kalangan di Lembata, NTT mengkritisi rencana pemerintah untuk membangun objek wisata Pulau Siput. Menurut aktivis setempat,  Pulau Siput adalah kuburan masal yang dipercaya warga Lembata sebagai asal usul orang Lembata. Pulau siput yang konon dihantam  badai tsunami berabad-abad silam itu, telah mengahancurkan kehidupan sehingga bernilai mistis. Hanya perlu dihormati. 

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Apolonaris Mayan, mengungkapkan pulau unik ini punya daya pikat untuk wisatawan. Karena itu, mesti dikelola secara baik dan bertanggungjawab demi kemajuan Lewotana Lembata, dan kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah setempat berencana menggelontorkan uang senilai Rp7 milliar untuk membangun Resort Apung dan dilengkapi dengan Kolam Renang Laut. Wisatawan dapat menikmati hidangan siput, dan memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada. 

Prinsip pembangunannya, demikian Apol Mayan, dengan tidak merusak ekosistem dan lingkungan hidup pulau itu. Artinya, jelas Apol, kearifan lokal dan budaya masyarakat dengan leluasa mencari siput dibiarkan tetap berlangsung. Kita butuh waktu untuk memberikan pemahaman dan edukasi kepada masyarakat agar memaknai filosofi penataan obyek wisata unggulan ini. (A-5) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Agus Triwibowo
Berita Lainnya