Headline
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.
UPAYA penurunan emisi dan perbaikan tata kelola hutan yang lebih baik, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama dengan WWF-Indonesia.
Perjanjian kerja sama ini dimaksudkan untuk mensinergikan upaya penurunan emisi di Kalimantan Timur yang telah banyak diinisiasi oleh berbagai pihak dengan sistem portal data perhitungan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor berbasis lahan.
Penandatanganan ini dilakukan oleh Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak dengan CEO WWF-Indonesia Rizal Malik yang dilakukan di Ruang Kerja Gubenur Kaltim, Kamis (17/5)
Gubenur Kaltim Awang Faroek Ishak menuturkan dengan kerja sama ini diharapkan WWF bisa mengoptimalkan kegiatan baik perencanan pelaksanaan dan juga penelitian yang dilakukan dengan mendukung pencapaian tujuan rencana aksi daerah untuk penurunan emisi gas rumah kaca di Kaltim.
Ditegaskannya bahwa Kaltim tetap konsisten dengan tugas dan beban yang diberikan oleh Presiden walaupun di era sekarang ini tidak ada lagi dewan nasional perubahan iklim.
"Tapi fungsi itu sudah diambil ahli oleh Kementerian lingkungan dan kehutanan dan di Kaltim tidak berubah tetap saja ada dewan daerah perubahn iklim yang teru menerus memantau dan mengevaluasi berbagai kegiatan-kegiatan di lapangan,"ujarnya
Dengan komitmen ini kata Awang semua upaya Pemerintah Kaltim dengan WWF melalui kerja sama ini dapat terus dilanjutkan pada masa-masa yang akan datang.
"Jangan sampai berhentinya Awang Faroek sebagai Gubernur lalu berhenti pulalah kerja sama dalam rangka menangani masalah pengurangan emisi di Indonesia ini,"ujarnya
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur Riza Indra Riadi mengatakan Provinsi Kaltim ini merupakan Provinsi pertama sebagai model untuk Forest Carbon Partnership Facilities-Carbon Fund (FCPF-CF).
"Kaltim ditunjuk oleh Pemerintah pusat. dimana Kaltim merupakan daerah yang paling siap untuk memulai program penanggulangan perubahan iklim ini,"terangnya
MOU ini juga sebagai model kerjasama yang baik antara pihak dalam mengkoordinasikan dan memfasilitasi ukuran pelaporan dan pengendalian yang ada di Kaltim. Untuk diketahui kaltim merupakan satu provinsi Indonesia yang paling siap berkontribusi dalam program penurunan emisi gas rumah kaca.
Selain itu, kerjasama ini juga untuk mengoptimalkan kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan penelitian yang mendukung pencapain rencana aksi untuk penurunan emisi gas rumah kaca di kaltim yang menjadi kontribusi kaltim bagi pengurangan emisi di indonesia.
Di kesempatan yang sama CEO WWF-Indonesia Rizal Malik menjelakan Kontribusi dari kaltim sangat signinifikan dari rencana 29% penuruna gas emisi rumah kaca di Indonesia, 12 % diantarannya itu akan di sumbangkan Provinsi Kaltim, sehingga keberhasilan Kaltim itu sangat menentukan keberhasilan penurunan gas rumah kaca di seluruh Indonesia. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved