Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
TIM Rukyatul Hilal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, belum melihat hilal tanda dimulainya bulan suci Ramadan 1439 Hijriah. Hasil itu diputuskan dalam sidang isbat yang digelar di Pusat Observasi Bulan (POB) Qutub Hilal di Kampung Cibeas, Desa Sangrawayang, Kecamatan Simpenan, Selasa (15/5) petang.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi, Abas Lesmana, mengatakan hasil pantauan hilal yang dilakukan Tim Rukyatul Hilal sekitar pukul 17.45 WIB, kemarin, diperoleh kesimpulan tinggi hilal minus nol derajat dan kedudukan hilal empat derajat. Kondisi itu menyebabkan hilal masih berada di bawah ufuk.
"Kami akan segera laporkan ke pak Menteri Agama. Palabuhanratu menjadi salah satu titik pemantauan hilal nasional. Yang jelas, hasil keputusan hari ini (kemarin) kami tidak melihat hilal," tegasnya.
Sehingga, lanjut dia, muncul prediksi kuat awal Ramadan akan jatuh pada Kamis (17/5). Sementara itu Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, mengapresiasi kinerja Tim Rukyatul Hilal. Menurutnya, para ahli Rukyatul Hilal harus meregenerasi kemampuan mereka karena keahlian itu sangat langka.
"Para ahli Rukyatul Hilal sekarang sudah cukup tua. Ke depan harus ada regenerasi dari kalangan generasi muda yang jadi ahli rukyatul hilal," kata Marwan.
Selain itu, Marwan menginginkan agar POB Cibeas tetap hidup dengan berbagai kegiatan. Ke depan, POB Cibeas akan dijadikan tempat observatorium Kabupaten Sukabumi sekaligus tempat wisata religi.
"Jangan sampai POB Cibeas ramainya hanya saat memantau hilal Ramadan dan Idul Fitri saja. Tapi nanti harus ada aktivitas lainnya sehingga jadi lebih ramai," ucapnya.
Sidang isbat rukyatul hilal juga dihadiri Ketua MUI Kabupaten Sukabumi, KH Oman Komarudin, serta ratusan masyarakat. Mereka yang hadir tak hanya dari Kabupaten Sukabumi saja, tapi juga dari Cianjur, Purwakarta, Tasikmalaya, Garut, dan beberapa daerah lain di Jawa Barat. (A-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved