Tunggu Hasil Uji Baku Mutu Air, Wilayah Pesisir Terus Dibersihkan

SELAIN menunggu investigasi atas penyebab eksternal atas patahnya pipa tersebut untuk kepentingan hukum, Pertamina dan warga Balikpapan, Kalimantan Timur, juga menantikan hasil uji laboratorium atas kualitas air Teluk Balikpapan yang sedang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Untuk itu, Pertamina sejak Sabtu (14/4) sudah memasang poster-poster anjuran untuk tidak berenang di laut sampai dengan hasil uji baku mutu dari KLHK keluar dan diumumkan. Pemasangan poster tidak hanya di aset-aset Pertamina, seperti Pantai Cafe Kilang Mandiri, tapi juga berkoordinasi dengan pengelola pantai yang bukan aset Pertamina sampai dengan Pantai Monpera.

Dari aspek visual, Pertamina terus melakukan upaya pembersihan di pesisir Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Namun demikian, beberapa kelurahan yang terdapat mangrove saat ini dihentikan proses pembersihannya atas arahan dari KLHK disebabkan masih menjadi objek penghitungan dari kerusakan.

Proses pembersihan yang dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri atas perwakilan pemerintah, aparat wilayah terdampak dan Pertamina diawali dengan melakukan verifikasi kondisi dampak ceceran minyak terhadap wilayah tersebut yang diukur dengan persentasi.

"Setelah didapat titik awal status, pembersihan dilakukan sesuai dengan kondisi. Targetnya ialah mencapai kondisi 100%, yang ditandai dengan tidak terlihatnya lagi sisa-sisa minyak di daratan maupun di air.

Sampai Jumat (20/4), dari 14 kelurahan yang terletak di pesisir di Balikpapan sudah 9 kelurahan yang kondisi visualnya mencapai 100%," kata Region Manager Communication and CSR Pertamina Kalimantan, Yudi Nugraha, melalui keterangan tertulis, Minggu (22/4).

Di Kabupaten PPU, dari 20 kelurahan yang terletak di pesisir sudah 17 kelurahan yang mencapai kondisi visual 100%.

Kehidupan warga terdampak sudah berangsur normal. Sebagai bentuk kepedulian terhadap musibah ceceran minyak Teluk Balikpapan, Pertamina memberi bantuan kepada warga terdampak berupa pemberian sembako, santunan, bantuan peralatan nelayan, bantuan perbaikan kapal nelayan, dan program padat karya.

"Bantuan-bantuan yang disalurkan berdasarkan hasil koordinasi Pertamina, pemerintah daerah dan warga terdampak, agar pemberian bantuan yang disalurkan agar tepat sasaran" pungkas Yudi. (RO/OL-1)