Pascagempa, Warga Banjarnegara Diimbau Waspadai Longsor

PASCABENCANA gempa di Banjarnegara, Jawa Tengah, masyarakat yang berada di wilayah Kecamatan Kalibening diingatkan agar tetap waspada. Karena ada kekhawatiran retakan-retakan akibat gempa yang berpotensi longsor jika hujan turun dengan deras.

"Kami mengimbau kepada masyarakat di pegunungan agar waspada. Pasalnya, gempa bisa saja menimbulkan retakan-retakan yang dapat memicu longsor jika hujan deras turun. Oleh karena itu, kami meminta kepada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan warga untuk memperhatikan hal tersebut. Meski demikian, tidak perlu panik, yang paling penting adalah kewaspadaan," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara, Setyoaji Prayoedhi, Kamis (19/4).

Sementara ini, ada penemuan retakan-retakan yang ada di sejumlah lokasi di Kecamatan Kalibening. Lokasi retakan telah diantisipasi oleh aparat terkait.

"Ada beberapa retakan di sejumlah jalan yang kini kami pasang garis polisi. Aparat kepolisian juga kami terjunkan untuk melakukan penjagaan di lokasi," kata Kepolres Banjarnegara, AKBP Nona Pricillia Ohei, Kamis.

Kapolres juga mengatakan, pihaknya menerjunkan para polwan untuk melakukan 'trauma healing' khususnya kepada anak-anak pengungsi yang terkena dampak gempa.

Sementara, Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, menetapkan masa tanggap darurat bencana selama sepekan untuk melakukan penanganan.

"Kami menetapkan masa darurat selama sepekan (7 hari). Nantinya bisa saja diperpanjang, tergantung evaluasinya," kata dia.

Selama masa tanggap darurat, BPBD Banjarnegara bersama dengan unsur terkait melakukan pendataan korban, mendata kerusakan, evakuasi barang berharga, pengamanan lokasi bencana, dan penanganan pengungsi.

Berdasarkan catatan BPBD, hingga hari ini masih ada 1.939 warga atau 455 kepala keluarga (KK) yang mengungsi. Mereka mengungsi ke empat lokasi. (OL-1)