Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
MAKANAN dengan bahan berbahaya masih menyebar luas di tengah masyarakat. Seperti di Palembang, Kepolisian Daerah Sumatra Selatan, berhasil menggerebek pabrik tahu skala besar yang memproduksi tahu putih dengan bahan berbahaya yakni formalin. Adapun pabrik tersebut berada di Jalan Setunggal Kecamatan Ilir Timur III Palembang.
Saat penggerebekan yang berlangsung pada Jumat (13/4), polisi menemukan ribuan tahu yang sudah dikemas dalam ember plastik dan siap dijual bebas ke pasaran. Diketahui ada sebanyak 80 ember masing-masing berisi sekitar 150 tahu.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara, menuturkan, pihaknya telah berhasil menggerebek pabrik rumahan produksi tahu skala besar dan ditemukan sekitar 8.000 tahu positif mengandung formalin yang sudah siap edar.
"Kami dapat mengungkap ini karena berdasar aduan dan informasi dari masyarakat. Polda Sumsel melalui Ditreskrimsus melakukan penyelidikan dan mendapati tahu yang tengah direndam dalam kandungan formalin ini dalam pabrik tersebut," ucapnya.
Meski pemilik usaha tahu ini tidak berada di tempat, pihaknya berhasil mengamankan salah satu pegawai, AG, 30. Pihaknya pun saat ini tengah mencari informasi dari AG ini untuk mencari keberadaan pemilik usaha tahu berformalin ini.
Zulkarnain menjelaskan, berdasar pengakuan sementara dari pegawai pabrik tahu ini, ia memiliki tugas untuk mencampurkan bahan formalin pada wadah-wadah penyimpanan tahu yang sudah diproduksi. Rencananya, tahu-tahu ini akan akan segera di dua pasar tradisional yakni Pasar Lemabang dan Pasar Perumnas.
Pelaku sendiri akan dikenakan hukuman UU kesehatan, UU pangan dam Barang berbahaya.
"Ancaman hukuman pidana penjara lebih dari lima tahun," kata dia.
Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanab di Palembang, Dewi Prawitasari, menjelaskan dari hasil pengujian diketahui tahu ini positif mengandung formalin bahkan kadarnya sangat kental. Hal ini sesuai dengan hasil uji cepat kandungan makanan, dimana terlihat warna campuran tahu dengan kimia menjadi ungu terang.
"Semakin tinggi kandungannya akan semakin kental warna ungunya. Begitu pun sebaliknya. Dan pada tahu ini, bahan formalinnya sangat kental sekali," ucapnya.
Formalin ini jelas sangat berbahaya bagi orang yang mengkonsumsinya. Karena bahan ini biasanya dipakai untuk mengawetkan mayat bukan untuk dikonsumsi.
"Jika dikonsumsi efeknya akan menyerang kesehatan. Pengkonsumsinya bisa terkena kanker. Karenanya, kepada masyarakat agarlebih berhati-hati dalam membeli makanan," ucapnya.
Sementara itu, AG sendiri mengaku tahu yang diproduksinya dicampur dengan formalin yang didapatkan dareyrsti AA (pengejaran polisi). Ia sendiri sudah bekerja di pabrik tahu tersebut selama empat tahun. Sedangkan, pencampuran tahu dengan formalin dilakukan sejak empat bulan lalu.
"Kami mencampurkan formalin ke tahu agar tahu lebih tahan lama di pasaran" katanya.
Kemudian, tahu tersebut dicampurkan formalin sebanyak satu setengah liter, di mana setengah liter formalin dicampurkan air sebanyak 200 liter. Untuk biaya produksi sendiri yakni mencapai Rp5 juta perhari dan mendapatkan keuntungan mencapai Rp500 ribu per hari.
"Tahu yang produksi ini selalu habis terjual setiap hari di dua pasar tradisional di Palembang," tandasnya. (OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved