Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

NasDem Targetkan 2.550.000 Saksi di Pemilu 2019

M Taufan SP Bustan
04/4/2018 17:20
NasDem Targetkan 2.550.000 Saksi di Pemilu 2019
(MI/MOHAMAD IRFAN )

KOMISI Saksi NasDem (KSN) menggelar Rapar Koordinasi Nasional (Rakornas) di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem di Jalan RP Soeroso, Gondangdia Lama, Menteng, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Rabu (4/4).

Tujuan Rakornas pertama itu untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi di daerah dalam mempersiapkan saksi jelang pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang.

Di hadapan ratusan peserta dari Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) NasDem se-Indonesia, Ketua KSN I Gusti Putu Artha, mengaku, KSN itu ibarat pasukan Densus 88 di Polri dan pasukan Kopassus di TNI, yang memiliki fungsi selain melakukan pemetaan dan penggalangan juga menggawal suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Menurutnya, begitu strategis KSN itu, sehingga pihaknya memastikan infrastruktur KSN disiapkan sejak satu tahun terakhir. Dengan asumsi kalau NasDem bisa membangun infrstaruktur sampai 850 ribu TPS (kira-kira proyeksi TPS 2019) dan NasDem punya pasukan 3 orang saja KSN di TPS itu, sudah mendapat angka 2.550.000 saksi.

“Jumlah itu saja sebetulnya kalau dia bekerja untuk menghasilkan 1 orang 10 pemilih saja, maka 25 juta pemilih bagi NasDem itu adalah bukan sesuatu yang mustahil didapat pada Pemilihan Umum (Pemilu) tersebut,” terang Putu.

Dia menyebutkan, masalahnya apakah denyut irama di tingkat bawah sama iramanya dengan semangat di tingkat provinsi dan pusat. Makanya, melalui Rakornas inilah dipakai semacam forum untuk memastikan persamaan gerak dan proses kontrol.

“Jadi begitu kami selesai melakukan konsolidasi di 34 provinsi selama 3 bulan, Rakornas ini kemudian digelar. Setelah ini perwakilan KSN akan turun ke bawah untuk menyiapkan infrastrukturnya dan kami akan kontrol lagi sampai ke bawah selama 1 bulan,” ungkap Putu.

KSN pusat nantinya akan membagi diri untuk mengontrol seluruh KSN di 34 provinsi setelah Rakornas. Di mana dalam pengontrolan itu KSN pusat akan meningkatkan kualitas KSN yang masih lemah di sejumlah daerah.

“Nanti kami akan tongkrongi dan kontrol langsung sampai di bawah sehingga betul-betul infrastruktur KSN di situ jalan dan terbentuk. Karena begitu pentingnya KSN ini baik dari sisi pemetaan, penggalangan, kampanyenya, maupun pengawalan suara pada Pemilu 2019,” papar Putu.

Dengan jemput bola yang nantinya dilakukan KSN pusat, diharapan pada April 2019 seluruh infrastruktur saksi NasDem di 850 ribu TPS (proyeksi kira-kira TPS 2019) sudah terbentuk, kemudian pada Mei hingga Juni 2019 NasDem berharap KSN pusat sudah bisa menyerahkan data by name by addres sebanyak 2.550.000 juta saksi di seluruh Indonesia.

“Dalam kerangka mengawal itulah maka Rakornas ini diharap peserta agar benar-benar serius mengikutinya. Dan yang paling penting seluruh peserta jangan berpura-pura dan munafik dalam berpartai. Kami tidak ingin fakta di lapangan tidak sesuai dengan ucapan. Olehnya pada forum ini harus diselesaikan dan disampaikan secara terbuka dan tidak boleh ditutupi kalau ada persoalan di wilayah masing-masing soal pembentukan KSN,” pungkas Putu.

Seperti diberitakan, hingga saat ini ASN pusat telah menuntaskan pelantikan, rakersus, serta pelatihan TOT terhadap KSN wilayah dan daerah di 34 provinsi se-Indonesia.

Pada posisi hari ini pun, NasDem sudah memiliki 252 pengurus KSN wilayah di 34 provinsi, 3.598 pengurus KSN daerah di 541 kabupaten/kota se-Indonesia, dan 49.147 pengurus KSN cabang di seluruh Indonesia. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya