Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ANCAMAN terhadap eksistensi empat pilar kebangsaan dan keutuhan NKRI harus dijawab dengan pencapaian kerja luar biasa yang dibutuhkan rakyat.
Pembangunan infrastruktur ke nyaris meratas ke seluruh negeri menjadi bukti sahih pencapaian tersebut, termasuk di daerah perbatasan seperti Natuna.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Daerah (Bakesbangpolda) Kabupaten Natuna, Mukhtar Ahmad dalam siaran pers yang diterima, Selasa (3/4).
"Bukti nyata yang dilakukan pemerintahan Jokowi saat ini untuk Natuna di antaranya adalah pembangunan pelabuhan Sentral Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Selat Lampa oleh KKP, pembangunan Tourist Information Centre (TIC) oleh Kemenpar, Keamanan dan Pertahanan oleh Kemenhan, akses internet berkecepatan tinggi melalui proyek Palapa Ring Barat oleh Kemenkominfo, dan beberapa Pelabuhan Sandar Kapal d di berbagai Pulau di Natuna oleh Kemenhub dan PLBN di Kecamatan Serasan," ungkap Mukhtar.
Namun, lanjut Mukhtar, saat ini ada beberapa ancaman serius yang masuk melalui kecanggihan teknologi informasi lewat media sosial. Jangan anggap sepele ancaman-ancaman yang bisa merusak idiologi, politik dan ekonomi tersebut.
"Padahal banyak yang telah dilakukan oleh Pemerintah untuk bangsa ini. Semua itu demi mewujudkan Nawacita Presiden Joko Widodo. Tapi kenapa kok yang ditonjolkan yang jelek-jeleknya saja. Ini adalah ancaman yang sangat besar," ungkapnya.
Bahkan ia menyoroti secara serius ancaman terhadap keragaman di negeri ini. Padahal keragaman ini adalah anugerah namun kerap juga menjadi titik lemah.
Sebelumnya dalam Sarasehan Kebangsaan Kabupaten Natuna di Aula Natuna Hotel, Ranai Darat, yang digelar Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI), Rabu (28/3), Mukhtar menyebut generasi hebat yang dimiliki bangsa ini telah berhasil membangun tonggak-tonggak pencapaian luar biasa, seperti konsep Satu Tanah Air, Satu Bangsa dan Satu Bahasa dalam Sumpah Pemuda 1928.
Sementara itu Ketua Panitia Riky Rinovsky menjelaskan, bahwa tujuan diadakan sarasehan ini untuk mengajak seluruh elemen masyarakat, bersatu untuk menangkis informasi penyebaran ujaran kebencian dan hoaks yang marak terjadi melalui berbagai media sosial.
Riky menambahkan, jangan selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah. Sebaiknya kita yang harus bisa menangkap peluang dan berkarya untuk memajukan daerah dan negara.
Dijelaskan Riky, kegiatan ini juga untuk menyampaikan Mimpi Indonesia 2015-2085, yang ditulis Presiden Jokowi di Merauke, 30 Desember 2015. (RO/OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved