Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
ERUPSI Gunung Sinabung di Sumatra Utara diprediksi terus terjadi hingga beberapa hari ke depan. Berdasarkan pantauan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), magma dari perut gunung masih terus keluar. Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api dan Vulkanologi PVMBG, Gede Suantika, mengatakan hingga saat ini erupsi masih terus terjadi di Gunung Sinabung. “Gempa-gempa dan longsoran-longsoran di pinggir masih terjadi,” kata Gede saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (20/2). Gede menambahkan, gempa yang masih terjadi merupakan indikator kubah lava yang terus tumbuh. Bahkan, letusan besar terakhir yang terjadi pada Senin (19/2) menghasilkan lubang kawah yang cukup besar.
Gede mengimbau masyarakat sekitar untuk tetap hati-hati dengan mengikuti setiap instruksi yang dikeluarkan pihak terkait. “Ini statusnya masih awas, belum diturunkan. Jadi, warga harus tetap berada di zona aman sesuai yang ditetapkan,” ujarnya. Debu erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo menyebar hingga Provinsi Aceh. Abu vulkanis telah menyebar sampai tujuh kabupaten/kota di Aceh, yakni Kabupaten Aceh Tenggara, Aceh Selatan, Aceh Tamiang, Kota Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Kota Lhok Seumawe, dan Gayo Lues.
Kawasan terparah hujan abu vulkanis berada di Aceh Tenggara dan Aceh Tamiang. Dua kabupaten itu berbatasan langsung dengan Sumatra Utara.
Kutacane, ibu kota Kabupaten Aceh Tenggara, dipenuhi debu vulkanis. Pemerintah daerah setempat sudah mengeluarkan imbauan agar warga menggunakan masker saat beraktivitas di kebun atau di luar rumah. Masih soal erupsi Sinabung, warga bersama TNI, Polri, dan Pemkab Tanah Karo, Sumatra Utara, mulai membersihkan rumah tinggal dan badan jalan yang dipenuhi debu vulkanis. Kabag Humas Kabupaten Karo, Djoko Sujarwanto, mengatakan aktivitas Gunung Sinabung sudah berhenti, kemarin, sekitar pukul 12.00. “Tapi tidak semua warga pulang ke rumah. Sebagian besar warga enggan membersihkan debu di rumah mereka karena takut akan terjadi erupsi lagi,” terangnya.
Sawah terendam banjir
Masih terkait dengan bencana, sejumlah daerah hingga kini belum terbebas dari banjir. Di Jawa Tengah, dampak bencana banjir yang terjadi di Demak dan Kudus mengakibatkan ratusan hektare sawah gagal panen. Petani hanya bisa pasrah dan mengharapkan bantuan pemerintah. “Berdasarkan data yang kami terima, area sawah yang mengalami gagal panen di Sayung dan Kalisari, Demak, mencapai 160 hektare. Saat ini mereka membutuhkan bantuan pangan,” kata Kepala Polres Demak, AKB Mahesa Soegriwa.
Banjir juga terjadi di Brebes. Meluapnya Sungai Pemnali menyebabkan ratusan rumah di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Brebes, Jatibarang, dan Wanasari, terendam banjir. Bencana banjir disertai longsor juga terjadi di Cilacap dan Banyumas. Wilayah yang masih tergenang air hingga saat ini ialah Kecamatan Wanareja dan Karangreja. Sementara itu, tanah longsor terjadi di Kecamatan Karangpucung, Cilacap, dan Lumbir serta Gumelar, Banyumas. Hujan dengan intensitas tinggi merendam sejumlah ruas jalan dan pusat perbelanjaan yang berada di Kota Sungaipenuh, Provinsi Jambi. (MR/JH/AS/LD/JI/SL/YK/UL/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved