Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Harga Beras di Daerah Mulai Turun

Andhika Prasetyo
20/2/2018 03:30
Harga Beras di Daerah Mulai Turun
(MI/BENNY BASTIANDY)

MENTERI Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menyebutkan harga beras turun. Hal itu bisa dilihat dari data Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), yang menunjukkan harga rata-rata beras level medium saat ini dijual Rp11.118 per kg, atau turun 1,8% dari bulan lalu.
“Harga sudah mulai turun walaupun masih di atas harga eceran tertinggi (HET), yakni Rp9.450 per kg, tetapi kami baca trennya sudah menurun,” ujar Enggartiasto saat mengunjungi PIBC Jakarta, Senin (19/2).

Ia mengatakan harga beras masih sulit ditekan secara maksimal karena harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani masih tinggi. “Panen sudah ada, tapi belum bisa mencukupi kebutuhan secara nasional. Sekarang gabah masih terlalu mahal sehingga kami tidak mungkin untuk menekan harga beras di pasar,” jelasnya.

Menurut data Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi), harga GKP masih bervariasi, mulai Rp4.200 per kg di Blora, Jawa Tengah, hingga Rp5.100 di beberapa wilayah Jawa Barat. Pada kesempatan sama, Ketua Umum Perpadi, Soetarto Alimoeso, menambahkan tingginya harga gabah disebabkan panen belum maksimal. Apalagi, saat ini intensitas hujan yang mengguyur di sentra-sentra padi masih tinggi. Turunnya harga beras juga terjadi di sejumlah daerah. Di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, harga beras berangsur turun. Kondisi ini tidak terlepas mulai stabilnya pasokan beras bersamaan musim panen raya.

“Sekarang beras jenis super pada kisaran Rp11.500 per kg dari sebelumnya Rp13 ribu per kg,” terang Muhammad Ridwan, pedagang beras di Pasar Induk Pasirhayam, Sukabumi. Penurunan harga beras jenis premium sudah terjadi sejak memasuki awal bulan ini. Sama halnya di Temanggung, Jawa Tengah, harga beras beranjak turun rata-rata Rp500 per kg dalam sepekan terakhir. Penurunan harga beras diduga disebabkan masuknya beras impor dan mulainya panen di beberapa daerah. Khotijah, 50, pedagang beras di Pasar Kliwon Temanggung, menyebutkan harga beras kualitas medium yang semula Rp12.500 per kg kini turun menjadi Rp12 ribu per kg, sedangkan beras premium yang semula Rp13.500 per kg kini menjadi Rp13 ribu per kg. “Ini pasokannya sudah mulai banyak karena di beberapa daerah mulai ada panen. Juga di daerah lain sudah mulai masuk beras impor,” terang Khotijah.

Harga gabah turun
Hal serupa juga terjadi di Indramayu. Harga gabah mulai turun karena ada beberapa daerah sudah panen, seperti Kecamatan Terisi, Kroya, dan Gantar. Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan Indramayu, Sutatang, menyebutkan saat ini baru 5.000 haktare di Indramayu yang panen.

Di Bangka, harga beras juga turun. Kepala Bulog Subdrive Bangka, Tri Novianty, menyebutkan sejak operasi beras awal Januari, hingga kini harga beras medium berangsur turun. Kendati harga beras medium turun, Bulog tetap menggelar operasi pasar sebanyak 500 ton hingga akhir Februari.

Operasi pasar juga terus dilakukan Bulog Divre Nusa Tenggara Timur. Penggelontoran itu bertujuan menguasai perdagangan beras. “Dengan menguasai pasar, Bulog akan mengendalikan harga beras,” tegas Kabid Pelayanan Publik Bulog Divre NTT, Dominggus Foes.
Pada bagian lain, Perum Bulog Divre Jawa Timur mampu merealisasikan penyaluran bantuan sosial beras untuk masyarakat sejahtera sekitar 23.312 ton, dari total 54.742 ton. (BB/TS/UL/RF/PO/FL/AD/JS/LD/N-3)
)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya