Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
PEMERINTAH Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, merancang konsep pemeliharaan menyusul pemulihan Sungai Citarum. Apalagi, Cianjur merupakan salah satu wilayah yang terlintasi daerah aliran sungai (DAS) Citarum.
"Sudah ada instruksi agar semua wilayah yang saling terikat untuk turut menangani masalah pemeliharaan Sungai Citarum secara terintegrasi. Tidak hanya fokus pada hilir saja, tapi juga di hulu," kata Wakil Bupati Cianjur Herman Suherman, Minggu (18/2).
Herman berharap perlu adanya regulasi lebih ketat soal pemeliharaan DAS Citarum. Pasalnya, selama ini penanganan DAS Citarum selalu terpisah satu sama lain. "Penanganan DAS Citarum diintervensi langsung dari Presiden Joko Widodo," tuturnya.
Penanganan DAS Citarum juga melibatkan TNI. Di daerah hulu, mulai ditanami pepohonan dan konservasi lahan agar kembali hijau. "Untuk Citarum harus dibuat payung hukum khusus, supaya tidak rusak, baik kondisi sungai maupun airnya," jelas Herman.
Regulasi penanganan dan pemeliharaan DAS Citarum diharapkan mampu mengembalikan kondisi ekosistem sungai ke depan sehingga generasi ke depan bisa menikmati Sungai Citarum yang jernih dan layak. "Bahkan, jika kondisinya baik, Sungai Citarum itu berpotensi untuk dijadikan tempat wisata. Kami di daerah hanya bisa mendorong karena sungai tersebut melintasi sejumlah wilayah. Makanya, harus ada regulasi yang mencakup keseluruhan demi ekosistem yang kembali baik," tuturnya.
Danrem 061/Suryakencana Kolonel Muhammad Hasan mengatakan penanganan daerah aliran sungai jadi fokus penanganan TNI. Saat ini fokusnya penanganan di hulu Sungai Citarum. "Di Citarum, yang pertama kali dinormalkan di Danau Cisanti sebagai hulu. Di sana sudah ditanam berapa juta pohon," kata Hasan.
Selain Citarum, lanjut Hasan, saat ini yang juga sedang ditangani DAS Ciliwung. Pembenahannya diawali di hulu Sungai Ciliwung yang berada di Talaga Saat. "Kondisi di Situ Talaga Saat hampir 80% permukaannya tertutup gulma dan pohon-pohon air lainnya," tambah Hasan.
Pembenahan itu, lanjut Hasan, bukan dikatakan sebagai normalisasi. Namun, setidaknya membehani agar hulu Sungai Ciliwung bisa betul-betul bersih.
"Kalau normalisasi butuh peralatan dan biaya sangat besar. Tapi upaya ini setidaknya akan membuka mata bahwa ada infrastruktur alam yang terbengkalai. Itu kan daerah penampungan air," tegas Hasan.
Hasan mengaku sudah berkoordinasi dengan hampir 61 komunitas pencinta alam dan lingkungan untuk bersama-sama membersihkan permukaan Situ Telaga Saat. Nantinya di tempat itu akan ditebar benih ikan dan menanam pohon. "Hulunya dulu kita bersihkan," tandasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved