Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Kompetisi Pilkada dalam Semangat Badunsanak

15/2/2018 11:03
Kompetisi Pilkada dalam Semangat Badunsanak
(ANTARA/MUHAMMAD ARIF PRIBADI)

MESKI berkompetisi, prinsip bersaudara tidak boleh dilupakan. Dengan begitu, masyarakat tidak terpecah belah akibat perebutan suara dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) Kota Padang, Sumatra Barat.

Kedua pasangan kandidat kepala daerah berupaya menjaga pelaksanaan pilkada berjalan kondusif dan damai dengan mengutamakan prinsip badunsanak (bersaudara).

"Mari kita bangun kebersamaan dan semangat badunsanak dalam memajukan Kota Padang. Insya Allah kita tetap akan bekerja sama dalam membangun Kota Padang yang lebih baik. Pesta demokrasi silakan berjalan terus, yang penting masyarakat harus tetap kompak," tukas calon wali kota Mahyeldi Ansharullah di Kota Padang, kemarin.

Kandidat lainnya, Emzalmi, mengungkapkan pilkada akan berlangsung secara aman dan damai karena masyarakat Kota Padang yang sebagian besarnya orang Minangkabau menjunjung tinggi nilai kekerabatan dan kekeluargaan.

"Dua pasangan calon yang maju sekarang sudah tidak asing lagilah. Di antara kami pun sudah punya hubungan yang baik secara pribadi. Insya Allah tidak akan ada masalah," bilangnya.

Prinsip tidak ada kawan-lawan abadi dalam politik tergambarkan di pilkada Kota Padang. Kedua calon pemimpin yang menjadi rival saat ini ialah duet wali kota dan wakil wali kota petahana yang akhirnya pecah kongsi, yakni Mahyeldi Ansharullah dan Emzalmi.

Mahyeldi berpasangan dengan Hendri Septa, sedangkan Emzalmi memilih Desri Ayunda sebagai calon wakil wali kota. Mahyeldi-Hendri didukung PKS dan PAN, sedangkan pasangan Emzalmi-Desri diusung tujuh partai, yakni Partai NasDem, Gerindra, PDIP, Partai Golkar, PPP, PKB, dan Demokrat.

Padahal, pada Pilkada 2014, Desri ialah rival kuat pasangan Mahyeldi-Emzalmi. Bahkan, Desri yang saat itu berpasangan dengan James Hellyward menghadapi pasangan Mahyeldi-Emzalmi di dua putaran.

Pengamat politik Universitas Andalas Padang Edi Indrizal memperkirakan pelaksanaan Pilkada Padang 2018 akan berlangsung panas karena diikuti dua pasang calon yang merupakan wali kota dan wakil wali kota petahana. "Pilkada Padang lebih seru dan berpotensi panas. Namun, kuncinya ada pada kandidat dan partai pengusung harus mampu menggerakkan partisipasi pemilih."

Ia menilai Mahyeldi-Hendri Septa memiliki persepsi baik di mata masyarakat. "Sulit dimungkiri dalam empat tahun terakhir terjadi sejumlah perubahan wajah kota ke arah yang lebih baik dan Mahyeldi mendapatkan limpahan persepsi positif lebih banyak ketimbang Emzalmi yang menjadi wakilnya."

Kemudian Hendri Septa yang menjadi calon wakil wali kota mendampingi Mahyeldi merupakan Ketua PAN Padang yang merupakan salah satu partai besar.

Adapun pasangan Emzalmi-Desri Ayunda memiliki basis yang akan mendukung perolehan suara. Menurut dia, bila mesin parpol pengusung bergerak optimal, mereka berpeluang mengalahkan wali kota petahana, seperti yang terjadi di sejumlah daerah. (Yose Hendra/N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Vicky
Berita Lainnya