Kembangkan Durian Montong untuk Wisata

PEMERINTAH Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, ber-tekad mengembangkan durian montong di da­erah­nya. Pengembangan ini setelah keberhasilan panen durian montong di Desa Sugi­han, Kecamatan Solokuro, dengan hasil memuaskan. Bahkan, ada durian montong yang memiliki bobot 8 kilogram. Pemkab juga membangun sejumlah sarana pendukung untuk pengembangan potensi wisata yang berbasis kreativitas ini. Pengembangan ini setelah swafoto durian montong viral di jejaring sosial milik Zumiyah. Bupati Fadeli berniat me-ngembangkan potensi wisata yang berbasis ekonomi kreatif ini. Hal itu setelah Bupati bersama sejumah Kepala Organisasi Perangkat Daerah menikmati lezatnya durian montong Sugihan.

Fadeli juga membeli durian montong sugihan milik Zumaiyah senilai Rp2 juta. “Ini nyata dan prospektif. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan harus bisa menjadikan ini sebagai destinasi wisata,” tegasnya. Sementara itu, di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan dikembangkan kampung kopi di dua dusun, di Kecamatan Samigaluh. Kepala Bidang Perkebun­an Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo, Widi Astuti, mengatakan dusun yang akan dikembangkan menjadi kampung kopi ialah Dusun Keceme, Desa Gerbo-sari, dan Dusun Madigondo, di Desa Sidoharjo.

“Masyarakat di dua dusun itu sudah melakukan pengembangan kopi khususnya jenis robusta dari hulu hingga hilir di lahan heterogen,” ujarnya. Secara umum, perkebun-an kopi di wilayah Kabupaten Kulonprogo mencapai luasan 783 hektare yang ter-sebar di Kecamatan Girimul-yo, Kecamatan Kalibawang, Kecamatan Kokap, Kecamat-an Samigaluh, dan sebagian kecil di Kecamatan Pengasih. (YK/AU/N-3)