Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KAPOLRES Cimahi AKBP Rusdy Pramkan Suryanagara menegaskan kematian sembilan orang yang merupakan karyawan pabrik di Kampung Cibingbin, Desa Laksana Mekar, Kecamatan Padalarang, Bandung Barat disebabkan karena minuman oplosan berbahaya.
“Minuman oplosan yang dikonsumsi para korban lebih berbahaya daripada miras biasa,” jelas Rusdy. Rusdy mengungkapkan, minuman tersebut merupakan hasil racikan atau campuran dari bahan-bahan kimia yang terdapat di pabrik. Di antaranya alkohol, Na2S203 (hydro), H202 (peroksida) NaCLO (Byclin), NaOH (caustyc) dan scopinos (sabun),
”Bahan-bahan itu biasa digunakan untuk membersihkan mesin yang ada di dalam pabrik,” ungkapnya. Acara pesta minuman oplosan itu dilakukan 11 orang yang seluruhnya karyawan pabrik. Korban kesembilan yang menghembuskan napas terakhir adalah Z, warga Cililin pada Minggu (8/1) malam. Adapun dua orang lainnya masih dirawat di rumah sakit.
“Minuman yang ditenggak para korban itu sangat berbahaya, karena mengandung bahan kimia yang biasa digunakan untuk keperluan tekstil dan industri,” ungkap Rusdy. Dari keterangan yang diperoleh saksi, kawanan ini meracik minuman oplosan berbahaya itu di sebuah warung sebelah pabrik dalam jumlah cukup banyak, hampir mencapai setengah galon.
“Sedangkan yang memicu reaksi di tubuh para korban ialah akibat campuran minuman berenergi,” terangnya. Pesta minuman oplosan yang dilakukan 11 karyawan pabrik itu dilakukan saat istirahat pada Kamis (4/1) malam. Peraciknya bernama Wisnu ikut tewas setelah minum oplosan. (DG/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved