Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
RATUSAN warga yang tergabung dalam Serikat Rakyat Tolak Umbulan (Seratu) menuntut pemerintah untuk membuka dokumen kesepakatan yang dibuat bersama dengan pihak swasta, yang ditunjuk untuk mengelola Sistem Penyedia Air Minum (SPAM) Umbulan. SPAM ini akan didistribusikan ke lima daerah di Jawa Timur.
Tuntutan kelompok Seratu disampaikan dengan berunjuk rasa memblokade dan menghentikan pengerjaan pemasangan pipa di Jl Raya Pleret, Kabupaten Pasuruan, kemarin. “Dokumen itu tidak jelas dan tidak pernah dibuka ke publik sehingga masyarakat tidak mengetahui keuntungan yang didapatkan dari proyek SPAM Umbulan itu. Padahal, rakyat sudah dirugikan dengan pengerjaan proyek, seperti saat ini. Jalan dibelah membuat aktivitas rakyat terganggu,” kata Suryono Pane, koordinator aksi lapangan.
Proyek SPAM Umbulan senilai Rp5,1 triliun ini dilakukan untuk pemenuhan air minum di lima daerah di Jawa Timur, yakni Surabaya, Gresik, Sidoarjo, serta Kabupaten dan Kota Pasuruan. Air 4.000 liter/detik yang akan didistribusikan ke lima daerah itu. (AB/N-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved