Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Dana Rekonstruksi Bencana sudah Cair

(PO/AD/DW/YK/FD/MR/N-3)
06/1/2018 03:04
Dana Rekonstruksi Bencana sudah Cair
(ANTARA FOTO/Seno)

KEPALA Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Timur, Tini Thadeus, mengatakan lima kabupaten di wilayahnya telah menerima dana rekonstruksi dan rehabilitasi bencana sebesar Rp61,9 juta. Dana tersebut antara lain dimanfaatkan untuk rekonstruksi jalan longsor, seperti ruas jalan antara Kabupaten Ende-Sikka, yang putus akibat longsor pada 6 November 2017. Selain itu, tanah longsor terjadi di sejumlah titik di ruas jalan Kabupaten Manggarai dan Alor. “Dana yang dikucurkan ke kabupaten itu hanya untuk pembangunan fisik, sudah ditransfer dari Kementerian Keuangan akhir Desember 2017,” kata Tini di Kupang, Jumat (5/1).

Namun, dana rehabilitasi dan rekonstruksi bencana tersebut jauh di bawah dana pembinaan yang dikucurkan untuk BPBD provinsi sebesar Rp900 juta, untuk menunjang kerja petugas BPBD. Sementara itu, Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengatakan hampir 10 tahun terakhir tidak ada lagi laporan musibah bencana kelaparan di daerah itu, kecuali gangguan pangan di beberapa titik. Namun, masalah itu bisa diatasi dengan beras cadangan pemerintah. Dari Jawa Barat, BPBD Kota Tasikmalaya secara bertahap mendistribusikan bantuan material bangunan dan kebutuhan pangan pokok kepada korban gempa 6,9 SR.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Soni Sudrajat, mengatakan bencana gempa di wilayahnya menyebabkan 62 rumah rusak berat, 467 rumah rusak sedang, dan 876 rumah rusak ringan. “Untuk kebutuhan bangunan berupa semen, jumlah keseluruhan 400 sak bantuan dari Taspen sudah disalurkan 120 sak untuk korban dengan kategori rusak berat dan sedang. Bantuan lain berupa 10 ton beras, 500 paket dus mi instan, 500 dus air mineral, 500 bungkus minyak goreng, kecap, dan 350 buah terpal,” jelas Soni.

Sementara itu, kecelakaan kapal cepat Awet Muda di perairan Tanjung Serei, Banyuasin, Sumatra Selatan, Rabu (3/1), menyebabkan 13 orang meninggal, dari total 42 penumpang. Kapal cepat tersebut rencananya membawa penumpang dari Primer 2 Karang Agung Musi Banyuasin menuju Palembang. Saat tiba di perairan Tanjung Serei, Banyuasin, kapal cepat dihantam ombak akibat cuaca buruk. Kepala Kantor SAR Kota Palembang, Toto Mulyono, mengatakan, dari 13 korban meninggal, 2 di antaranya ditemukan setelah kejadian. (PO/AD/DW/YK/FD/MR/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya