Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
TIDAK dapat dimungkiri dampak dari erupsi Gunung Agung sudah mulai dirasakan oleh sektor pariwisata di Bali. Adanya upaya dari pelaku pariwisata Bali dengan menjelaskan kepada pasar pariwisata di berbagai negara bahwa Bali tetap aman untuk dikunjungi, tidaklah cukup.
Hal itu diakui pelaku pariwisata di Pulau Dewata itu bahwa telah terjadi beberapa pembatalan kunjungan karena tidak semua negara percaya dengan penjelasan itu. "Calon tamu di beberapa hotel di Bali untuk liburan akhir tahun melakukan pembatalan dan mengalihkan kunjungannya ke beberapa negara lainnya di Asia," ujar Jeny Arke, Manajer Villa Canggu Bali, Minggu (3/12).
Menurutnya, pemerintah dan asosiasi pariwisata di tingkat elite tidak mengetahui bahwa banyak hotel dan vila di Bali yang menerima pembatalan kunjungan pariwisata terutama untuk periode Desember 2017 sampai Januari 2018. Ia mengaku, di villanya sendiri sudah ada pembatalan kunjungan liburan akhir tahun sebanyak 6 group. Tamu memilih liburan ke Thailand, Malaysia dan Singapura.
Menurutnya, salah satu penyebabnya adalah terjadinya pembatalan penerbangan ke Bali. Ia mengaku, ada sekitar 10 penerbangan dari China dan Hongkong yang batal ke Bali. Hal yang sama juga terjadi dengan penerbangan langsung dari beberapa negara di Asia dan Australia yang langsung ke Bali.
"Termasuk ada beberapa maskapai yang menolak terbang di malam hari. Itu juga menjadi informasi penting karena berita itu tersebar ke seluruh dunia. Artinya, mereka beranggapan bahwa terbang malam hari dari dan ke Bali itu memang belum aman. Artinya, ancaman abu vulkanik itu masih ada," ujarnya.
Informasi ini menjadi penting karena banyak penerbangan langsung dari beberapa negara yang menuju Bali maupun sebaliknya memang terjadwal kebanyakan di malam hari.
Informasi lain yang menjadi sangat penting adalah bahwa ada 10 negara di dunia yang merilis ulang travel advisory akibat adanya semburan abu vulkanik Gunung Agung. Sekalipun isi secara keseluruhan travel advisory itu hanya untuk menasihati warganya agar menjauhi Gunung Agung, namun informasi ini penting bagi dunia pariwisata karena bisa jadi banyak warganya yang ingin ke Bali akhirnya mengurungkan niatnya.
Ketua PHRI Bali Cokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengakui jika Gunung Agung memiliki dampak bagi pariwisata. "Betul bahwa dampak itu tidak dirasakan sekarang tetapi akan dirasakan dua sampai tiga bulan ke depan. Diprediksi akan terjadi penurunan sampai 10 persen atau lebih. Ini konsukuensi yang harus diterima," ujarnya.
Namun ia tetap optimis, pasca peristiwa Gunung Agung pariwisata Bali akan kembali normal sebagaimana biasanya. Sesungguhnya, banyak destinasi Bali itu lokasinya jauh dari Gunung Agung, sekitar 70 sampai 80 kilometer.
Hanya dua persen destinasi di Bali yang terdampak ancaman letusan Gunung Agung. "Penjelasan untuk meyakinkan bahwa pariwisata Bali bahwa destinasi Bali aman dari ancaman letusan Gunung Agung itu memang sudah dilakukan."(OL-3)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved