Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

PVMBG: Gunung Agung Berpotensi Erupsi Susulan

MICOM
30/11/2017 13:43
PVMBG: Gunung Agung Berpotensi Erupsi Susulan
(ANTARA)

KONDISI tremor yang terus menerus pada Gunung Agung berpotensi terjadi erupsi susulan. Masyarakat di sekitar area terdampak diharapkan lebih waspada.

Tremor yang terus menerus, menurut Kepala Sub Bidang Mitigasi Pemantauan Gunungapi Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Devy Kamil Syahbana, terjadi dan terekam seismograf hingga
siang ini.

"Hingga saat ini aktivitas erupsi Gunung Agung masih berlangsung. Walaupun sinyal tremor ini tinggi, namun saat kondisi rendah emisi abu tetap terus berlangsung," ujarnya saat ditemui di Pos Pemantauan Gunung Agung Desa Rendang, di Karangsem, Kamis (30/11).

Ia mengatakan dari data satelit pertumbuhan lava di dalam kawah Gunung Agung masih berlangsung dan sejak dua hari lalu kecenderungan erupsi masih terus berlangsung. Artinya, sambung Devy, dari erupsi pembuka mulai Selasa (21/11) terus terjadi, sedangkan Gunung Agung pada Sabtu (25/11) bertransisi dari erupsi freatik menjadi erupsi magmatik.

Kendati demikian, Devy, tidak bisa memastikan apakah letusan nantinya akan semakin besar atau kecil dibandingkan dengan letusan gunung tertinggi di Bali itu pada 1963.

"Potensi erupsi Gunung Agung masih besar dan kami terus mengikuti perkembangan data seperti apa dan melakukan 'assesment' seperti apa maupun mengestimasi kira-kira seluas apa ancaman bahanya," katanya.

Hingga saat ini, "assesment" PVMBG bahwa ancaman yang mungkin terjadi erupsi Gunung Agung dengan zona radius bahaya delapan kilometer dengan perluasan sektoral masih 10 kilometer ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan, dan barat daya.

Terkait dengan gempa yang terjadi gempa pada Rabu (29/11) dengan getaran 3,1 SR mengindikasikan masih adanya suplai magma, walaupun gempa itu dilaporkan tektonik lokal, namun gempa tersebut berkaitan dengan Gunung
Agung.

"Hal ini berkaitan erat dengan intensitas Gunung Agung saat ini, Yang meningkat saat ini ada indikasi tremor menerus dan jumlah gempanya tidak sangat signifikan. Namun, dalam kondisi saat ini kami tidak membutuhkan gempa yang banyak saat periode September dan Oktober yang gempanya sampai ratusan hingga ribuan," ujarnya.

Saat ini, kata Devy, jalur magma sudah terbuka hingga permjukaan kawah Gunung Agung, artinya dengan jumlah gempa di bawah 10 SR sudah bisa mengakibatkan erupsi. Selama 24 jam, PVMBG merekam adanya sedikit aktivitas vuklanik 32 kali pada Rabu (29/11) dan pada Jumat merekam hanya lima kali gempa vulkanik

"Baru saja terekam tremor menerus yang mengindikasikan masih terjadinya erupsi Gunung Agung dan tremor ini masih berlangsung hingga saat ini yang durasinya masih dihitung," katanya.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya