Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Bali Harus Antisipasi Ketersediaan Pangan

MICOM
28/11/2017 18:41
Bali Harus Antisipasi Ketersediaan Pangan
(ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

ERUPSI Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, bisa berdampak terhadap ketersediaan pangan di Pulau Bali,
sehingga harus diantisipasi sejak dini.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, saat menghadiri Hari Pangan Sedunia di wantilan Pura Jagatnatha, Kabupaten Jembrana, Selasa (28/11).

"Jika erupsi Gunung Agung berlangsung dalam waktu yang lama, akan berpengaruh terhadap ketersediaan pangan di Bali. khususnya bagi masyarakat di sekitar gunung tersebut," katanya.

Sudikerta mengungkapkan saat ini stok pangan masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Bali antara dua sampai tiga bulan.

Selain minta bantuan ke pemerintah pusat, ia minta instansi terkait untuk mengantisipasi kekurangan stok bahan pangan dalam beberapa bulan ke depan. "Bahan pangan harus tetap tersedia dengan jumlah yang aman di Bali. Saya minta instansi terkait untuk melakukan langkah-langkah dan upaya antisipasi terkait hal tersebut," ujarnya.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali I Wayan Mardiana yang ikut dalam acara ini mengatakan, cadangan beras di Bali saat ini mencapai 8 ribu ton.

Untuk warga yang mengungsi akibat letusan Gunung Agung, menurutnya, Kementerian Sosial siap memberikan bantuan sesuai jumlah pengungsi. Pihaknya memperkirakan, dengan evakuasi terhadap warga yang berjarak enam sampai delapan kilometer dari puncak gunung, diperkirakan ada 25 ribu orang, dengan kebutuhan beras 112 ton setiap hari.

Dari pantaun pasar yang dilakukan, hingga saat ini tidak terjadi kenaikan harga beras meskipun Gunung Agung meletus. "Sampai saat ini tidak ada gejolak harga beras di pasar. Kalau terjadi kenaikan signifikan, kami akan melakukan operasi pasar," katanya.

Karena Kabupaten Karangasem bukan merupakan wilayah sentra produksi pangan, menurutnya, aktivitas Gunung Agung tidak akan berpengaruh terhadap produksi pangan di Pulau Bali. Ia mengatakan, sentra pertanian produksi pangan di Bali ada di Kabupaten Jembrana, Tabanan dan Badung, sementara Karangasem merupakan sentra pertanian palawija.

"Jadi produksi beras sebagai kebutuhan pokok tidak akan terganggu, kecuali untuk sayuran dan buah yang berasal dari Kabupaten Karangasem," pungkasnya.(OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Soelistijono
Berita Lainnya